REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil menginginkan pemajuan pariwisata di Jakarta, tetap menonjolkan sisi kebudayaan Betawi. Bang Emil, begitu mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu ingin disapa, menyampaikan salah-satu programnya, Gerbang Betawi jika berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2024. Bang Emil menginginkan pariwisata Jakarta satu kaliber dengan Hongkong, maupun Singapura.
Bang Emil menerangkan, Gerbang Betawi adalah akronim dari Gerakan Membangun Budaya Betawi. Konsep dari program tersebut, kata ia, adalah menjadikan pariwisata Jakarta yang berbasis budaya Betawi.
“Sehingga Jakarta global, kayak Hongkong, atau Singapura, tetapi kebudayaannya sebagai pembeda identitas yang tetap harus ditonjolkan, supaya orang punya orisinalitas,” begitu kata Bang Emil saat berjumpa dengan mantan Gubenur Jakarta Fauzi Bowo, di Setu Babakan, Jakarta Selatan (Jaksel), Rabu (4/9/2024).
Bang Emil, bertemu dengan Fauzi Bowo di Setu Babakan sebagai bagian dari safari politiknya menjelang Pilkada Jakarta. Bang Emil, mengaku meminta saran, dan masukan dari Gubernur Jakarta 2007-2012 itu, tentang banyak hal.
Salah-satunya, kata Bang Emil, adalah masalah pemajuan budaya, dan pariwisata Betawi. Bang Emil mengatakan, pemajuan budaya, dan pasiwisata Betawi, sebetulnya modal potensial untuk perekonomian di Jakarta.
Bahkan kata Bang Emil, sektor tersebut, bisa menjadi solusi dalam peningkatan perekonomian warga Jakarta. Salah-satunya, kata Bang Emil, di Setu Babakan yang dikatakan dia memiliki danau potensial untuk pengembangan pariwisata, sekaligus pusat budaya Betawi. Menurut Bang Emil, meskipun Jakarta, dalam beberapa tahun mendatang, bukan lagi menjadi pusat ibu kota negara. Namun, tetap menjadi kota utama di Indonesia yang menjadi sentra perekonomian.
Karena itu, menurut Bang Emil, identitas Jakarta sebagai kota paling modern di Indonesia, tetap harus mempertahankan orisinalitas budayanya. Budaya Betawi yang ada di Jakarta, dapat menjadi salah-satu pilar penopang perekonomian warga.
“Visi Jakarta dengan pusat ekonomnya, walaupun Nusantara menjadi ibu kota baru, sebagai kurator Ibu Kota Nusantara, saya paham butuh 20 sampai 30 tahun untuk Nusantara menjadi kota yang sesungguhnya. Maka dalam rentang itu, Jakarta, masih tetap menjadi pusat segalanya, dan pusat peradaban di Indonesia,” kata Bang Emil.
Bukan cuma Bang Emil yang menyambangi Fauzi Bowo. Rivalnya dalam Pilkada Jakarta, yakni Pramono Anung, juga pada Selasa (3/9/2024) menemui Fauzi Bowo di Museum Thamrin, di Jaksel.
Bang Emil, menghadapi Pilkada Jakarta berpasangan dengan Suswono. Kedua pasangan tersebut, diusung oleh 15 gabungan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sedangkan Pramono, menggandeng Rano Karno sebagai calon wakil gubernur yang diusung oleh PDI Perjuangan.