Rabu 04 Sep 2024 13:00 WIB

Bias Pemberitaan Media Barat demi Kaburkan Fakta Genosida oleh Israel di Gaza

Media arus utama di negara Barat tengah mendapat sorotan terkait pemberitaan Gaza.

Warga Palestina menangisi jenazah di pemakaman belasan yang syahid dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Foto:

Hanif mengkritik tidak hanya media tetapi juga pihak-pihak lain, termasuk politisi yang membela Ukraina terhadap serangan Rusia tetapi gagal mengambil sikap serupa ketika menyangkut Gaza.

"Banyak pembaca yang memperhatikan standar ganda ini dari beberapa penerbit dan outlet berita paling terkemuka," kata Hanif.

Ia menambahkan bahwa penggunaan bahasa atau pemilihan kata secara selektif merupakan "area yang sangat bermasalah" dan mengungkapkan bias yang dimiliki oleh perusahaan berita.

"Cara 7 Oktober dijelaskan dengan istilah yang emosional dan mengkhawatirkan seperti 'brutal,' 'barbar,' dan 'pembantaian' sangat kontras dengan pembunuhan lebih dari 40.000 warga Gaza, yang terkadang hanya disebutkan sebagai catatan kaki atau digambarkan sebagai 'kemalangan,'" kata Hanif.

Laporan Media Bias Gaza 2023-24, yang diterbitkan oleh CfMM pada Maret, mengungkapkan adanya "bias yang signifikan dalam pemberitaan media" di Inggris mengenai konflik Israel-Palestina. Media-media Inggris menggambarkan orang Israel sebagai korban serangan, 11 kali lebih sering dibandingkan dengan orang Palestina.

Diketahui, serangan yang terus berlanjut di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 40.700 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 94.100 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat. Blokade di wilayah tersebut telah menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan, yang meninggalkan sebagian besar wilayah dalam keadaan hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah di selatan, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum daerah tersebut diserang pada 6 Mei.

 

photo
Komik Si Calus : Boikot - (Daan Yahya/Republika)

sumber : Antara, Anadolu-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement