REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menegaskan bahwa wawancara Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, baru-baru ini, benar adanya. Dengan begitu, wawancara doorstrop tidak melibatkan gimmick atau setingan.
Pernyataan itu merespons spekulasi yang berkembang di warganet mengenai tidak dilibatkannya wartawan dalam sesi wawancara dadakan (doorstop) Jokowi pada 21 dan 27 Agustus 2024 seputar dinamika politik menjelang Pilkada Serentak 2024. "Tidak ada gimmick, apalagi setingan," kata Yusuf saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Yusuf menjelaskan bahwa wawancara tersebut merupakan bagian dari rutinitas pemberian keterangan pers dan tidak dirancang untuk tujuan lain. Dia menjelskan, tujuan utama dari wawancara tersebut adalah untuk menyampaikan informasi langsung dari Presiden kepada masyarakat.
Hal itu juga sesuai dengan fungsi dan tugas yang diemban oleh Sekretariat Presiden. "Bukankah itu dalam rangka memberikan keterangan pers," ujar Yusuf.
Spekulasi terkait settingan wawancara Jokowi itu diunggah akun Instagram @jokowi yang terbit pada 21 dan 28 Agustus 2024. Dalam video tersebut, Jokowi disodori sejumlah pertanyaan seputar dinamika politik menjelang Pilkada Serentak 2024 oleh sejumlah orang yang melontarkan pertanyaan layaknya wartawan yang sedang melakukan doorstop.
Padahal, pada saat wawancara itu berlangsung, puluhan jurnalis Istana, baik cetak, online, dan elektronik nasional sedang berada di press room Istana Kepresidenan Jakarta. Spekulasi pertanyaan tersebut tidak disampaikan oleh wartawan, salah satunya terlihat pada mic yang tidak dilabeli identitas perusahaan media massa, seperti yang umumnya terjadi.
Selain itu, jumlah orang yang terlibat dalam wawancara itu tak sampai lima orang. Padahal biasanya di berbagai kesempatan, wartawan yang mewawancarai Jokowi biasanya berdesakan. Kemudian juga tidak terdengar suara wartawan yang biasa saling bersahutan mengajukan pertanyaan kepada Jokowi.
Beberapa pewarta Istana berspekulasi bahwa orang yang melontarkan pertanyaan kepada Presiden Jokowi merupakan pegawai Biro Pers dan Media Setpres.