Ahad 25 Aug 2024 05:18 WIB

Pejuang Palestina Terus Melawan, Empat Tentara Israel Tewas

Pejuang Palestina tak berhasil dimusnahkan Israel di Jalur Gaza.

Tentara Israel bergerak di atas tank di dekat perbatasan Israel-Gaza, terlihat dari Israel selatan, Sabtu, 29 Juni 2024.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Tentara Israel bergerak di atas tank di dekat perbatasan Israel-Gaza, terlihat dari Israel selatan, Sabtu, 29 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pejuang Palestina kembali menjebak sejumlah tentara pasukan penjajahan Israel (IDF) di Jalur Gaza. Serangan pada Sabtu (24/8/2024) tersebut menewaskan tiga tentara Israel sementara serangan lain menewaskan seorang tentara IDF.

Times of Israel melaporkan, tiga tentara cadangan tewas dalam pertempuran melawan pejuang Palestina di Jalur Gaza tengah, Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan pada hari Sabtu. Dengan kematian itu, jumlah korban tentara yang terbunuh selama akhir pekan menjadi empat orang.

Baca Juga

Dua tentara yang kematiannya diumumkan pada Sabtu malam tewas dalam ledakan di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza. Ledakan itu yang merenggut nyawa tentara cadangan lainnya yang kematiannya diumumkan pada hari Jumat. Tentara keempat tewas dalam bentrokan terpisah dengan pria bersenjata Palestina di daerah terdekat.

Pasukan yang tewas dalam ledakan di Kota Gaza berdua bertugas di Batalyon 6310 Brigade Yerusalem. Prajurit yang tewas dalam bentrokan terpisah berasal dari Batalyon 8119 Brigade Yerusalem.

Dalam insiden pada Jumat pagi, beberapa tentara terkena alat peledak yang dipasang di luar gedung yang mereka cari, di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza. Secara keseluruhan, tiga tentara tewas, empat orang luka berat, dan tiga lainnya luka sedang dalam insiden tersebut. Dalam insiden lain, sel yang terdiri dari empat pejuang Palestina Hamas menyerang perkemahan IDF di Koridor Netzarim yang membelah utara dan selatan Jalur Gaza..

Dengan kematian kemarin, jumlah tentara Israel yang tewas sejak awal perang pada 7 Oktober menjadi 699. Sementara yang tewas setelah serangan darat ke Gaza mencapai 337 orang. Pihak pejuang Palestina mengeklaim korban tewas si kalangan IDF jauh lebih banyak dari yang diumumkan.

Situs web Israel sebelumnya melaporkan bahwa tentara telah mengevakuasi sejumlah korban luka yang gugur dalam pertempuran di Jalur Gaza tengah dan selatan. Di sisi lain, tentara pendudukan mengatakan bahwa pasukannya melanjutkan “kampanye terfokus” di Jalur Gaza, dan melakukan 98 serangan di Rafah di Jalur Gaza selatan yang menargetkan militan.

Sementara, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan dalam postingan di Telegram pada Sabtu, bahwa para pejuangnya “terlibat dalam bentrokan sengit dengan pasukan musuh yang telah menembus wilayah Al-Jafrawi di sebelah timur kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah. "

Batalyon tersebut mengkonfirmasi bahwa ada kematian dan cedera di antara pasukan pendudukan, dan mengatakan bahwa mereka telah memantau pendaratan helikopter Israel untuk mengangkut mereka.

Sementara itu, koresponden Aljazirah melaporkan bahwa tank-tank Israel menembakkan peluru selama serangan mereka ke daerah Hakr al-Jami' di Deir al-Balah, di tengah bentrokan dengan perlawanan Palestina. Tentara Israel memulai serangan baru ke Jalur Gaza tengah dan selatan setelah memaksa penduduk dan pengungsi untuk kembali mengungsi, dan mengurangi wilayah yang disebutnya sebagai wilayah aman.

Brigade al-Qassam mengumumkan bahwa mereka mampu memikat pasukan Israel dari unit teknik ke salah satu terowongan yang sebelumnya dijadikan jebakan di area lokasi militer di timur Deir al-Balah, dan "segera setelah mereka tiba di dalam terowongan, terowongan itu diledakkan, membunuh dan melukai mereka."

Batalyon tersebut melaporkan pagi ini bahwa pejuang mereka mampu meledakkan ladang ranjau yang telah disiapkan sebelumnya di sejumlah kendaraan pendudukan dan peralatan teknik di area yang sama, dan mengatakan bahwa mereka telah memantau pendaratan helikopter Israel setelah operasi tersebut. Selama bentrokan di poros yang sama, Al-Qassam mengatakan bahwa pasukan mereka menargetkan tank Merkava dan pengangkut personel lapis baja dengan dua peluru Al-Yassin 105.

Israel dengan dukungan Amerika Serikat telah membombardir Gaza selama lebih dari 10 bulan. Pakar internasional menggambarkan hal ini sebagai genosida, karena puluhan ribu orang telah terbunuh, terluka dan hilang, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Seluruh keluarga telah dihapus dari catatan sipil, dan hampir 70 persen infrastruktur sipil, termasuk rumah, sekolah dan rumah sakit, telah hancur.

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania memperingatkan keseriusan perintah evakuasi ilegal yang baru-baru ini dikeluarkan oleh tentara Israel di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, dan Mawasi al-Qarara di sebelah barat Khan Yunis di Jalur Gaza selatan. Evakuasi itu berarti memaksakan lebih banyak pengungsian dan mempersempit wilayah yang menampung hampir dua juta orang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement