REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, berkoordinasi dan membangun komunikasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait operasional akses sky bridge antara Stasiun Bogor dan Stasiun Paledang. Hal itu karena berdampak pada rencana penataan Alun-Alun di dekatnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah menjelaskan fungsinya sky bridge berkaitan dengan akses masuk dan keluar masyarakat, terutama dari Stasiun Bogor. Hal itu untuk mencegah terjadinya kerumunan penumpang.
"Karena kalau sky bridge-nya sudah berfungsi, pasti orang itu akan naik dan turun di tempat tepat terjadi pengumpulan orang. Tapi kita koordinasi sky bridge masih belum, masih nunggu kabar kapan akan dilakukan," jelas Syarifah di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/8/2024).
Dari informasi yang diterimanya, pembangunan fisik sky bridge sepanjang 200 meter antara Stasiun Bogor dan Stasiun Paledang sudah selesai. Selain itu, sudah dilakukan pengecekan fasilitas seperti eskalator, dan lainnya.
Oleh karena itu, Syarifah mengatakan, Pemkot Bogor mendorong agar sky bridge yang dibangun Balai Teknik Perkeretaapian Bandung, untuk segera dibuka dan dioperasikan. Tujuannya agar bersinergi dengan rencana penataan Alun-Alun Kota Bogor.
"Jadi kalau misalnya kita mau menata transportasi secara keseluruhan, bagusnya memang kita dapat kabar sky bridge kapan beroperasi. Jadi kita bisa sekaligus bersamaan," ujar Syarifah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengatakan, dinas terkait di Pemkot Bogor telah berdiskusi mengenai penataan Alun-Alun Kota Bogor. Penataan itu, kata Marse, meliputi akses keluar dan masuk pejalan kaki, pedagang kaki lima, hingga food court yang dilakukan oleh dinas berbeda.
"Kalau untuk penataan Alun-Alun masih dibuatkan gambarnya oleh masing-masing dinas sesuai kewenangannya," kata Marse.