Jumat 16 Aug 2024 07:30 WIB
NIKMAT MERDEKA

Transformasi Bawa BUMN Terbang Tinggi

Jika dulu 60 persen BUMN merugi, kini 80 persennya catatkan keuntungan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan logo baru Kementerian BUMN di halaman kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/7).
Foto:

Sejumlah terobosan ini terbukti ampuh membalikkan kondisi BUMN. Tak sekadar bertahan, Erick mampu meningkatkan kinerja BUMN selama hampir lima tahun terakhir.

"Kalau dulu 60 persen (BUMN) ketika saya masuk (2019) itu merugi, sekarang 80 persen (BUMN) sudah mayoritas semua untung," ucap Erick.

Keberhasilan transformasi bukan omon-omon, melainkan tersaji dari sejumlah indikator kinerja maupun kontribusi perusahaan pelat merah kepada negara. Erick menyampaikan penerimaan negara dari BUMN dalam bentuk pajak, dividen dan PNBP sudah mencapai 21,9 persen dari total pendapatan negara di luar hibah pada 2023.

Erick mengatakan selama periode 2020-2023, BUMN telah memberikan kontribusi kepada negara dengan setoran pajak sebesar Rp 1.374 triliun dan PNBP lainnya senilai Rp 356 triliun.

"Kontribusi BUMN terhadap penerimaan fiskal ini meningkat, terutama akibat pertumbuhan dividen yang meningkat setiap tahunnya," ujar mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Sebagai gambaran, total realisasi dan proyeksi dividen 2020-2024 mencapai Rp 279,8 triliun dengan rincian dividen pada 2020 sebesar Rp 43,9 triliun, Rp 29,5 triliun pada 2021, Rp 39,7 triliun pada 2022, Rp 81,2 triliun pada 2023, dan Rp 85,5 triliun pada 2024.

photo
Logo AKHLAK sebagai Core Values SDM Grup BUMN. - (Bumn)
 

Dalam periode yang sama, jumlah penyertaan modal negara (PMN) tunai yang diterima BUMN tercatat sebesar Rp 217,9 triliun dengan rincian PMN tunai pada 2020 sebesar Rp 27 triliun, Rp 68,9 triliun pada 2021, Rp 53,1 triliun pada 2022, Rp 35,3 triliun pada 2023, dan Rp 33,6 triliun pada 2024.

"Selama periode 2020-2024, dividen yang disetorkan BUMN lebih dominan dibandingkan nilai PMN dengan proporsi 56 persen berbanding 44 persen," sambung Erick.

Erick menyampaikan peningkatan kontribusi BUMN juga berdampak positif bagi masyarakat. Pasalnya, setoran dividen BUMN menjadi tumpuan negara dalam menjalankan program-program yang berpihak pada rakyat, seperti program bantuan sosial dan bantuan langsung tunai.

"Salah satu contohnya adalah penyaluran beras gratis kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Masing-masing KPM dari seluruh provinsi mendapat 10 kg beras setiap bulannya," lanjut Erick.

Erick juga berhasil menekan rasio utang terhadap modal. Saat ini, jumlah modal BUMN mencapai 65 persen atau jauh lebih besar daripada utangnya yang sekitar 35 persen.

"Apa yang terjadi di BUMN saat ini justru berbanding terbalik jumlah modal jauh lebih besar daripada jumlah utang. Alhamdulillah rasio utang semakin kecil, artinya BUMN semakin sehat," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.

Keberhasilan ini kian meningkatkan....

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement