Kamis 15 Aug 2024 21:49 WIB

Megawati Merasa PDIP Ditinggal, Prabowo: Saya tidak Mengerti

Prabowo menerima kunjungan tiga elite partai yang berada di luar KIM.

Ketua Umum Partai Gerindra yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) didampingi jajaran petinggi kedua parpol menyampaikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (15/8/2024). Usai pertemuan tersebut Surya Paloh menyatakan pihaknya bersepakat untuk bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming demi kemajuan Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Ketua Umum Partai Gerindra yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) didampingi jajaran petinggi kedua parpol menyampaikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (15/8/2024). Usai pertemuan tersebut Surya Paloh menyatakan pihaknya bersepakat untuk bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming demi kemajuan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Terpilih RI Periode 2024–2029 Prabowo Subianto mengaku tidak mengerti dengan anggapan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) “ditinggal” dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Saya tidak mengerti, ditinggal atau siapa yang meninggalkan siapa, saya tidak mengerti,” kata Prabowo menjawab pertanyaan wartawan usai menerima kunjungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis malam.

Baca Juga

Adapun Prabowo menerima kunjungan tiga elite partai yang berada di luar KIM pada hari ini, yakni Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Plt. Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, dan Ketua Umum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung soal wacana pembentukan KIM Plus di Pilkada 2024.

Megawati menyebut ada upaya untuk meninggalkan partainya sendirian dalam pencalonan kepala daerah mendatang.

“Saya suka ngomong pada diri saya sendiri, ‘Kasihan, deh, PDI Perjuangan, dikungkung, ditelikung, tinggal sendirian,’ gitu. Wah, yang lain apa namanya? KIM Plus? KIM Plus itu plusnya apa? (PKS) Oh gitu?” ucap Megawati saling sahut dengan kadernya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8).

Menurut Megawati, upaya tersebut terbilang lucu. Ia mengatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama di mata hukum, itulah yang menjadi landasan dilakukannya pemilihan umum secara langsung.

“‘Kan aku tadi bilang, setiap warga negara mempunyai hak yang sama di mata hukum. Jadi, kenapa ada pemilu langsung, supaya rakyat itu menjadi hakim tertinggi. Dialah dengan hati nuraninya, dengan pikirannya, akan memilih pemimpinnya, diizinkan, dan orang harusnya menerima hal itu,” kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement