Jumat 16 Aug 2024 09:00 WIB
NIKMAT MERDEKA

RI Kebut Digitalisasi

Infrastruktur telekomunikasi menjadi fondasi transformasi digital.

Rep: Muhammad Nursyamsi, Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Sebanyak 4.995 BTS sudah on-air. (ilustrasi)
Foto:

 

Perluasan akses internet 

Nezar mengatakan pemerintah juga menyediakan 18.667 akses internet untuk berbagai jenis layanan publik seperti sekolah, kantor pemerintah, fasilitas pelayanan kesehatan, dan pertahanan. Seluruh pembangunan infrastruktur telekomunikasi itu dilakukan demi menghadirkan konektivitas internet untuk seluruh masyarakat Indonesia.

"Hasilnya mungkin bisa dilihat, tahun ini Indonesia menduduki peringkat ke-96 dari 143 negara di dunia. Kecepatan internet mobile rata-rata di Tanah Air 24,21 Mbps," sambung Nezar. 

Sementara itu, untuk kategori fixed broadband, kecepatan internet Indonesia masuk urutan ke-122 dari 182 negara. Kecepatan rata-ratanya 27,11 Mbps. Ini bisa berdampak kepada daya saing negara secara global. 

photo
Pelajar menggunakan gawai untuk keperluan belajar di Kampung Atkari, Distrik Misol Utara, Kabupaten Raja Ampat. - (Antara/Olha Mulalinda)

Nezar mengatakan pemerintah terus mengupayakan perluasan akses jaringan telekomunikasi, terutama di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Langkah ini diambil untuk mencapai keadilan digital dan mengurangi kesenjangan akses informasi antara wilayah 3T dengan daerah lain di Indonesia.

"Daerah non-3T masih mendominasi tingkat penetrasi pengguna internet dengan angka 80 persen. Di Pulau Jawa mencapai 83.64 persen. Sulawesi merupakan pulau dengan tingkat penetrasi internet yang paling rendah yaitu dengan angka 68.35 persen," lanjutnya. 

Pemerintah menetapkan target pemasangan 7.300 BTS 4G pada 2023, dengan 6.547 BTS 4G yang telah aktif pada akhir tahun tersebut. Capaian per Desember 2023 mencatat 6.025 BTS 4G dan 14.418 titik akses internet, di mana 6.062 lokasi digunakan untuk layanan pendidikan. Sementara data pada 2024 masih belum tersedia secara lengkap.

Nezar menyebut infrastruktur telekomunikasi di wilayah 3T didukung teknologi canggih seperti Jaringan Backbone Nasional Palapa Ring, satelit, microwave link, dan BTS 4G. Namun, masih ada tantangan seperti medan sulit, keterbatasan infrastruktur, biaya tinggi, dan masalah keamanan di wilayah-wilayah terpencil. 

"Upaya pemerintah meliputi pembangunan infrastruktur telekomunikasi, kerja sama dengan operator telekomunikasi, penyediaan layanan internet terjangkau, dan peningkatan literasi digital masyarakat," ucap mantan anggota Dewan Pers tersebut. 

Digitalisasi tingkatkan taraf hidup... (baca di halaman selanjutnya)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement