Senin 12 Aug 2024 05:05 WIB

Aksi Warganet Bela Atlet: Metro TV Sampai Minta Maaf Hingga Sikat Balik Netizen Malaysia

Metro TV menyebut medali yang diraih Gregoria Mariska Tunjung sebagai 'giveaway'.

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung (kanan) bersama An Se-young (tengah) dan He Bingjiao memperlihatkan medali di Olimpiade Paris, Prancis, Senin (5/8/2024).
Foto:

Sehari sebelumnya, 'kesaktian' warganet Indonesia juga teruji ketika tagar Malaysia viral di media sosial X. Salah satu isu yang ramai dibahas yakni terkait dengan medali emas Olimpiade. Ada netizen Malaysia yang mempertanyakan mengapa Indonesia dengan 275 juta penduduk cuma mendapat dua emas.

"Lagi malu ada 275 juta penduduk tapi ada 2 emas je. Betul-betul tak pandai cari talent ke apa?," ujar seorang Netizen Malaysia yang tertulis di X berbasis di Selangor.

Sontak sindiran tersebut langsung diserbu oleh warganet Indonesia.

"Tapi sepanjang sejarah olimpik total udah 10 emas 🤪, malaysia satu pun tak de akwowkaowk," tulis akun @jaykowidodo.

"Kami dari negara yang dapat 2 emas 1 perunggu olympic, timnas football lolos ronde 3 kualifikasi piala dunia, semifinalis AFC U 23, Juara 3 aff u 16 dan Champion aff U 19 mengucapkan Semangat Malaysia," tulis netizen Indonesia lainnya.

Tim Malaysia mengirimkan 26 atletnya untuk bertanding di 11 cabang olahraga di Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli hingga 11 Agustus.

Melakukan penampilan ke-17 di ajang empat tahunan tersebut, Malaysia berupaya mencari medali emas perdananya di Olimpiade tersebut. Mereka ingin mendongkrak capaian dari Tokyo 2020 pada tahun 2021.

Tiga tahun lalu, Malaysia memenangkan dua medali: satu perak dan satu perunggu, yang berasal dari pebalap sepeda Azizulhasni Awang dan duo bulu tangkis Aaron Chia dan Soh Wooi Yik.

Namun di Paris 2024, Malaysia belum juga mendapat medali emas. Mereka haru mendapat medali perunggu dari pebulutangkis Aaaron Chia/Wooi Yik Soh dan Le Zii Jia. Malaysia belum pernah mendapat emas sepanjang keikutsertaan di Olimpiade.

Dua respons warganet Tanah Air ini tentu tak sekadar marah tanpa arti lebih besar di dalamnya. Mereka punya rasa yang sama, tentang bagaimana menghargai kegigihan para atlet dalam upaya mengharumkan nama Indonesia.

Seluruh atlet yang berangkat ke Olimpiade tentu melalui proses panjang dan latihan tanpa henti. Maka, menghargai kerja keras para atlet adalah bentuk penghormatan yang memang seharusnya kita berikan. Dengan atau tanpa medali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement