Rabu 07 Aug 2024 21:35 WIB

Politisi Inggris Serukan Orang yang Ucapkan ‘Allahu Akbar’ Ditangkap

Pernyataan itu dikeluarkan di tengah maraknya kerusuhan anti-Islam di Inggris.

Robert Jenrick tiba di 10 Downing Street untuk menghadiri rapat kabinet di London, Selasa, 1 November 2022.
Foto:

Dewan Kepala Kepolisian Nasional telah mengeluarkan pernyataan yang menjanjikan bahwa “pasukan di seluruh Inggris mengambil tindakan 'keras' terhadap tersangka gangguan kekerasan”. Mereka menyatakan bahwa sekitar 120 orang telah didakwa dan 428 penangkapan telah dilakukan, serta jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat secara signifikan dari hari ke hari.

Dalam pernyataannya dikatakan bahwa beberapa tindakan yang diambil termasuk “menahan tersangka yang belum pernah dihukum sebagai tindakan pencegahan dan meminimalkan atau bahkan menghindari pembebasan dengan jaminan yang telah dikenakan sebelumnya untuk memastikan keadilan yang lebih cepat.”

Dikatakan bahwa kepala polisi telah meminta agar mereka yang dituduh “disebutkan namanya dan dipermalukan di depan umum”. “Apa yang kita saksikan seminggu terakhir ini jelas merupakan kriminalitas. Hal ini memecah belah komunitas kita, melukai petugas kita dan hal ini harus dihentikan. Pasukan terus melakukan penangkapan, jadi berhati-hatilah: jika Anda berperan, pintu rumah Anda mungkin akan diketuk,” ujar Kepala polisi Essex BJ Harrington dilansir the Guardian.

Dalam sidang terhadap pelaku kerusuhan di pengadilan Liverpool, disampaikan bahwa 93 petugas polisi Merseyside telah terluka selama kerusuhan selama delapan hari terakhir, dan lebih banyak lagi cedera yang diperiksa setiap hari. Jumlah ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di pengadilan, Kepala Polisi Merseyside, Serena Kennedy, mengatakan para petugas menderita berbagai cedera fisik. Diantaranya patah rahang dan kehilangan gigi. Sementara beberapa polisi terbangun di malam hari karena serangan panik.

Polisi setengah tak percaya bahwa tidak ada petugas yang tewas dalam kerusuhan tersebut, kata Kennedy, meskipun banyak dari mereka yang merasa khawatir apakah mereka akan “pulang ke rumah dengan selamat ke keluarga mereka”. Dalam sidang itu, Derek Drummond (58 tahun), mengaku bersalah atas gangguan kekerasan dan penyerangan terhadap pekerja darurat. Dia telah dipenjara selama tiga tahun, yang merupakan hukuman penjara terlama sejauh ini atas kekacauan sayap kanan di Inggris dan Irlandia Utara.

Sementara itu, kerusuhan lebih lanjut masih membayangi Inggris Raya pada Rabu. Menurut Aljazirah, perusuh dilaporkan bersiap untuk membuat kekacauan lagi hari ini. 

Kerusuhan belakangan meledak setelah peristiwa 10 hari lalu, saat terjadi penusukan yang menewaskan tiga gadis kecil di  Southport. Para agitator sayap kanan membajak insiden tersebut, dengan menyalahkan imigrasi atas kejahatan tersebut. Tersangka bukan seorang migran dan bukan juga seorang Muslim.

Kerusuhan kemudian melanda sebagian besar wilayah Inggris, termasuk Wales dan Irlandia Utara; namun, sebagian besar kerusuhan terjadi di kota-kota besar dan kecil di Inggris. Beberapa lokasi tersebut antara lain: Aldershot, Belfast, Birmingham, Blackburn, Blackpool, Bolton, Bristol, Cardiff, Darlington, Hartlepool, High Wycombe, Hull, Leeds, Leicester, Liverpool, London, Manchester, Middlesbrough, Nottingham, Plymouth, Portsmouth, Preston , Rotherham, Southport, Stoke-on-Trent, Sunderland, Tamworth dan Weymouth.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement