Rabu 07 Aug 2024 01:55 WIB

Hamas Tunjuk ‘Sang Mimpi Buruk’ Israel, Yahya Sinwar Sebagai Pengganti Ismail Haniyeh

Yahya Sinwar diduga adalah arsitek Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Yahya Sinwar, ketua Hamas di Gaza, memimpin pertemuan dengan para pemimpin faksi Palestina di kantornya di Kota Gaza, Rabu, 13 April 2022.
Foto:

Hizbullah menyambut baik penunjukan Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas, menyebutnua sebagai pesan keras kepada Israel dan Amerika Serikat, dan menunjukkan bahwa Hamas solid dalam pengambilan keputusan. "Memilih saudara Yahya Sinwar dari jantung Jalur Gaza, yang hadir di garis depan berama pejuang perlawanan dan di antara rakyatnya, di bawah reruntuhan, blokade, pembunuhan, dan kelaparan, mencerminkan bahwa tujuan musuh daru pembunuhan pemimpin (Hamas) telah gagal," demikan keterangan Hizbullah.

Sinwar lahir di kamp penumgungsi di selatah Khan Younis 61 tahun silam. Dia menjadi pemimpin Hamas di Jalur Gaza sejak 2017.

Sinwar menjadi salah satu oemimoin Hamas yang dioerintahkan untuk ditangkap oleh Mahakamah Kriminal Internasional (IOC) atas peristiwa 7 Oktober. Surat perintah penangkapan juga diterbitkan IOC terhadap Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan prang di Gaza.

Mesi Israel berjanji melenyapkan Hamas dan agresi mereka di antara yang paling menghancurkan dalam sejarah perang modern, Hamas hingga kini masih melaniutkan perlawanannya. Sinwar pun terus mampu menghindari upaya pembunuhan oleh militer Israel sejak 7 Oktober.

"Saya pikir fokus dari Gaza dan fokus dari Sinwar adalah sebuah sinyal kuat dari perlawanan," ujar analis politik Marwan Bishara. 

"Dan fakta bahwa Hamas tidak akan kalah di Gaza, dan Hamas tetap akan berkuasa di Gaza, maka kepemimpinannya tetap hadir di sana."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement