Jumat 02 Aug 2024 20:35 WIB

KSAU Sebut 4 Faktor Kecelakaan Penerbangan, Begini Penjelasannya

KSAU Tekankan Pentingnya Cegah Kecelakaan Terbang

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono saat memberikan keterangan pers usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/4/2024).
Foto: Republiika/Dessy Suciati Saputri
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono saat memberikan keterangan pers usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI M. Tonny Harjono menyampaikan betapa krusialnya aspek keselamatan terbang dan kerja (Lambangja) dalam setiap misi TNI AU. Ia menyebut keselamatan terbang dan kerja bukan merupakan fondasi utama setiap misi TNI AU.

Hal ini disampaikan Tonny saat menjadi keynote speaker pada Seminar Nasional dan Safety Award TNI AU tahun 2024 yang berlangsung di gedung Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (1/8/2024).

Baca Juga

Tonny menekankan keselamatan adalah collective action yang membutuhkan peran aktif dari setiap personel Angkatan Udara. Hal ini, guna mewujudkan generative safety culture di lingkungan TNI Angkatan Udara.

"Setiap saat ada program keselamatan penerbangan dan keselamatan terbang dan kerja yang telah dibuat Puslaiklambangja, bisa berupa seminar, bisa berupa road to zero accident dari Puslaiklambangja dan melaksanakan kunjungan prinsip-prinsip safety manajemen sistem dengan baik," kata Tonny dalam kegiatan itu.

Tonny memandang upaya tersebut agar menjamin seluruh satuan di TNI AU menerapkan regulasi keselamatan yang layak.

Tonny juga menyebut empat faktor yang menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan saat menjalankan misi penerbangan. Pertama faktor profesionalitas pilot dan seluruh kru dalam menjalankan misi. Menurutnya, faktor ini krusial karena pilot dan kru menjadi aktor utama yang akan mengoperasikan pesawat angkut ataupun tempur.

Kedua ialah faktor alam contohnya keadaan cuaca yang bisa berdampak pada operasional penerbangan.

"Yang ketiga material, bagaimana pesawatnya, dipelihara dengan baik atau tidak, jam terbang, atau sparepart dan sebagainya," ucap Tonny.

Faktor keempat merupakan manajemen internal dalam satuan. Unsur ini mencakup tata cara organisasi dalam satuan, pendidikan pilot, regulasi atasan memerintah anak buah dalam menjalankan misi sampai penerapan aturan keselamatan.

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Letnan Kolonel Joshua Ramirez yang menjabat sebagai Deputy Chief of Aviation Safety, United States Pacific Air Force (US PACAF). Narasumber kedua dr. Retno Wibawanti, Sp.KP., Sekretaris Prodi Spesialis Kedokteran Penerbangan FKUI dan Mr. Mark Clark, Deputy Director Safety System Airworthiness, Defence Aviation Safety Authority (DASA), Australia.

Seminar Nasional diikuti oleh Pangkoopsud I, Pangkoopsud II, Pangkoopsud III, Wadankopasgat, dan seluruh komandan satuan jajaran TNI AU, baik secara tatap muka, maupun melalui video conferensi. Selain itu, peserta juga berasal dari mahasiswa, operator penerbangan komersial di Indonesia, sejumlah kementerian lembaga, perusahaan penerbangan serta pejabat TNI dan Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement