Jumat 02 Aug 2024 08:59 WIB

Muhammadiyah: Kematian Ismail Haniyeh Kukuhkan Israel Sebagai Negara Teroris

Israel adalah negara teroris yang menebar tindak kekerasan ke mana-mana.

Ismail Haniyeh saat ditemui Republika pada 2010.
Foto: Nur Hasan Murtiaji/Republika
Ismail Haniyeh saat ditemui Republika pada 2010.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PP Muhammadiyah mengutuk tindakan pembunuhan terhadap pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh di Iran. Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas dibunuhnya Ismail Haniyeh tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan peran dari Israel.

"Mereka berkepentingan untuk menghancurkan semua hal yang akan menghalangi rencananya untuk menguasai seluruh wilayah Palestina dan juga bagian dari negara-negara lain yang bertetangga dengannya," kata Buya Anwar Abbas kepada Republika, Kamis (1/8/2024).

Menurut Buya Anwar Abbas, semua kekejian yang dilakukan Israel terhadap Palestina bertujuan memperlancar terbentuknya negara Israel Raya yang mereka cita-citakan. Untuk menyukseskan rencananya, kata dia, negara zionis tersebut tidak segan-segan melakukan genosida dan ethnic cleansing. "Serta membunuh orang-orang yang tidak mereka sukai," kata dia.

Karena itu, Buya Anwar Abbas menyatakan, Muhammadiyah mengimbau masyarakat dunia yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan untuk secara bersama-sama mengutuk tindakan biadab dan tidak manusiawi dari Israel. "Dengan gugurnya Ismail Haniyeh kita berharap dunia akan semakin tahu dan sadar bahwa Israel  ternyata benar-benar merupakan negara teroris yang telah menebar tindak kekerasan dan ketakutan ke mana-mana," ujar Buya.

"Semoga rakyat dan negara-negara yang mendukung Israel selama ini sadar tentang bagaimana berbahayanya negara zionis yang telah mereka dukung dan jadikan sebagai teman selama ini," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement