Selasa 30 Jul 2024 15:05 WIB

Erdogan Ancam 'Serang' Israel, Bagaimana Perbandingan Militer Kedua Negara

Turki unggul dari Israel hampir di semua lini pertempuran.

Militer Turki berdiri di dekat perbatasan Turki-Suriah di Akcakale, Turki, Jumat pagi, 5 Oktober 2012.
Foto:

Perang Israel, yang telah berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, telah mengakibatkan lebih dari 130.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 10.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang mematikan.

Tel Aviv melanjutkan perangnya di Jalur Gaza, mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB, dan perintah Mahkamah Internasional untuk mengambil tindakan guna mencegah tindakan genosida dan memperbaiki situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.

Turki memutuskan menghentikan sepenuhnya perdagangan dengan Israel. Dengan demikian, ekspor dan impor dari serta ke Israel dihentikan sama sekali. Kebijakan tersebut berlaku efektif, Kamis (2/5/2024). 

Kementerian Perdagangan Turki menyatakan kebijakan ini ditempuh dengan pertimbangan kian memburuknya tragedi kemanusiaan di Palestina akibat serangan militer Israel di Gaza. Hingga kini, lebih dari 34 ribu warga Gaza meninggal menyusul operasi militer Israel.

photo
Rupa-Rupa Dampak Boikot Israel - (Republika)

"Transaksi ekspor dan impor yang berhubungan dengan Israel sudah dihentikan. Ini berlaku untuk semua produk," kata Kementerian Perdagangan Turki dalam sebuah pernyataan mengenai penghentian perdagangan dengan Israel. 

Pernyataan itu menyebutkan, Turki akan menerapkan keputusan itu secara ketat dan konsisten sampai Israel mengizinkan masuknya bantuan-bantuan kemanusiaan ke Gaza. Bantuan tersebut mesti masuk Gaza tanpa hambatan apapun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement