Manusia selalu berusaha berubah menjadi lebih baik. Indra juga. Bila mengikuti perjalanan tim-tim yang dipegangnya sejak awal juara Piala AFF U-19, orang bisa melihat dan merasakannya. Meskipun ia masih percaya gaya terbaik untuk timnas Indonesia adalah permainan menyerang lewat sayap. Republika pernah mendengarkan langsung pandangan Indra ini saat berdiskusi dengan pelatih dari akademi Paris Saint Germain di Bali, ketika ia masih berstatus pelatih Bali United.
Di Piala AFF U-19 2024, ia masih bermain dengan trisula lini depan, tapi dengan formasi 3-4-3. Terkadang ia memainkan pola 3-5-2 yang berubah saat bertahan.
Satu yang tak berubah sejak awal, Indra percaya prestasi lebih muda digapa dengan kerja sama tim. Ini yang diutarakannya dalam wawancara dengan official broadcaster selepas juara Piala AFF U-19 2024. Indra memberikan kredit kepada asistennya, pelatih fisik, masseur, ahli gizi, dokter tim, dan juga psikolog yang membantunya sepanjang persiapan menuju tangga juara.
Jika Thailand dianggap Superman, maka Indra adalah kroptonit-nya, sosok penetralisir kekuatan tim Gajah Perang. Tugas Indra belum selesai, bahkan baru akan dimulai. Ada pekerjaan lebih besar menantinya.
Pertama, meloloskan Indonesia ke Piala Asia U-20 tahun depan. Caranya dengan lolos terlebih dulu dari babak kualifikasi yang berlangsung September tahun ini. Indonesia akan menjadi tuan rumah Grup F, menjamu Maladewa, Timor Leste, dan Yaman.
Berikutnya, mengantarkan Indonesia berlaga di Piala Dunia U-20 2025. Caranya dengan finis minimal di empat besar Piala Asia U-20 2025. Tugas berat, tapi ia yakin bisa mencapainya jika semua pihak bersatu memberikan dukungan kepada timnya.
Dengan bukti empat trofi yang dipersembahkannya selama ini dan statusnya sebagai sang pendobrak, bukan tak mungkin cita-cita mengantarkan Indonesia berlaga di Piala Dunia U-20 bisa diwujudkannya.
Selamat, coach Indra. Mari bawa Garuda terbang tinggi!
View this post on Instagram