Jumat 26 Jul 2024 17:55 WIB

Tiga Kali Gempa Guncang Kabupaten Kuningan, Tiga Kecamatan Terdampak

Terakhir, gempa melanda pada Jumat (26/7/2024) pukul 10.49 WIB, berkekuatan M 3,9.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Gempa bumi tektonik terjadi tiga kali dalam dua hari terakhir di wilayah Kabupaten Kuningan. Bencana itupun menyebabkan sejumlah rumah terdampak.

Adapun tiga kali gempa itu masing-masing terjadi pada Kamis (25/7/2024) pukul 04.01 WIB, dengan kekuatan M=3,6, yang berlokasi di darat pada jarak tiga kilometer tenggara Kabupaten Kuningan pada kedalaman enam kilometer.

Baca Juga

Masih di hari yang sama, gempa tektonik kembali melanda pada pukul 17.36 WIB, dengan kekuatan M=4,1, yang berlokasi di darat pada jarak satu kilometer tenggara Kabupaten Kuningan, dan kedalaman lima kilometer.

Terakhir, gempa melanda hari ini, Jumat (26/7/2024) pukul 10.49 WIB, dengan kekuatan M=3,9, yang berlokasi di darat pada jarak enam kilometer Barat Laut Kabupaten Kuningan, pada kedalaman delapan kilometer. Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, menyebutkan, ada tiga kecamatan yang terdampak. Yaitu di Kecamatan Darma, Kecamatan Nusaherang dan Kecamatan Kuningan.

"Titik gempa ada di Kecamatan Garawangi, di Desa Sindangsari. Tetapi di sana tidak terdampak apa-apa. Yang terdampak di tiga kecamatan, dengan menyebabkan kondisi rumah dan mushola rusak ringan," kata Iip, saat meninjau kondisi rumah salah seorang warga yang terdampak gempa di Desa Jagara, Kecamatan Darma, Jumat (26/7/2024).

Iip menyebutkan, tidak ada korban meninggal dalam musibah itu. Namun, gempa telah menyebabkan bangunan rusak ringan sejumlah sembilan rumah dan satu mushola.

Iip merinci, di Desa Jagara gempa menyebabkan kerusakan satu rumah, di Nusaherang enam rumah dan satu mushola serta di Kecamatan Kuningan ada dua rumah. "Semuanya kondisi rusak ringan," terang Iip.

Iip meminta agar masyarakat dapat tenang dan tidak mengalami kegelisahan berlebih. "Jangan panik, apabila ada gempa susulan segera keluar rumah dan segera berlindung, bisa di bawah meja apabila tidak memungkinkan keluar rumah. Segera menuju titik kumpul aman," ucap Iip.

Pemerintah Daerah juga sedang melakukan inventarisasi dan terus berkoordinasi dengan BMKG dan stakeholder terkait agar dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah sosialisasi kepada masyarakat. 

photo
10 kebiasaan siaga bencana - (Republika)

Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement