Senin 22 Jul 2024 05:02 WIB

Houthi Ancam Bom Bandara King Abdulaziz Jika Arab Saudi Bantu Israel Serang Yaman

Di X, Houthi merilis video ancaman menyerang objek vital, bandara-bandara Arab Saudi.

Bandara Internasional King Abdulaziz baru di Jeddah, Arab Saudi.
Foto:

Pejuang Houthi di Yaman pun sepertinya tak gentar usai militer Israel membombardir kota pelabuhan Hodeidah di barat Yaman pada Sabtu (20/7/2024), sebagai balasan atas serangan drone Houthi ke Tel Aviv sehari sebelumnya. Menurut laporan beberapa media, salah satunya Al-Mayadeen dilansir Jerusalem Post, Houthi merencanakan serangan balasan ke pelabuhan Eliat.

"Satu sumber di pasukan khusus Yaman kepada Al-Mayadeen mengonfirmasi bahwa terjadi koordinasi terus-menerus antara Yaman, pejuang di Jalur Gaza, dan poros militan di kawasan, di mana koordinasi itu membahas (serangan) level lanjutan," demikan bunyi laporan itu.

Ini artinya Houthi bersiap mengkoordinasikan serangan lanjutan bersama milisi di Irak dan Hizbullah di Libanon. Pejabat Houthi kepada wartawan mengatakan, bahwa serangan Israel ke Hodeidah tidak mencegah Houthi untuk melancarkan serangan balasan.

Houthi malah mengklaim serangan pada Sabtu menguatkan koordinasi mereka. Sementara, artikel lain yang dilansir Jerusalem Post menyoroti klaim bahwa, pelabuhan Eliat telah kehilangan banyak pemasukan bahkan nyaris bangkrut akibat operasi sabotase Houthi selama sembilan bulan terakhir terhadap kapal-kapal terafiliasi Israel yang melintas di perairan Yaman.

"Pejuang Houthi melancarkan dua operasi kualitatif di Eilat dan Laut Merah, lewat serangan misil balistik dan drone, demi kemenangan atas ketidakadilan terhadap rakyat Palestina dan mujahid mereka, dan sebagai respons kepada penjajahan AS-Inggris-Israel terhadap rakyat Yaman," laporan ketiga menyebutkan.

Al-Mayadeen juga membuat laporan bahwa Arab Saudi tidak akan membuka ruang udaranya sehingga bisa digunakan oleh Israel dalam rangka menyerang Yaman. Houthi juga sudah memperingatkan Riyadh untuk tetap berada di luar konflik. Diketahui, Arab Saudi pernah turut campur dalam perang saudara di Yaman pada 2015 dan ikut memerangi Houthi selama beberapa tahun sebelum akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement