Rabu 17 Jul 2024 06:11 WIB

Alasan Ekonom Nilai Sekarang Saat yang Tepat Indonesia Setop Total Impor dari Israel

Impor barang dari Israel per Juni 2024 masih mencapai nilai Rp44,62 miliar.

Produk Israel yang diimpor ke Indonesia rupanya mengalami lonjakan tajam pada awal tahun ini. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Produk Israel yang diimpor ke Indonesia rupanya mengalami lonjakan tajam pada awal tahun ini. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Eva Rianti

Impor barang dari Israel ke Indonesia masih terjadi dan mencatatkan angka sekitar 2,76 juta dolar AS atau Rp44,62 miliar per Juni 2024. Menanggapi hal itu, pengamat menilai angka impor dari Israel tidak signifikan, sehingga lebih baik disetop saja.

Baca Juga

Selain karena angkanya yang tidak signifikan secara bisnis, pandangan itu tak ayal juga lantaran masyarakat Indonesia mayoritas tidak menginginkan hubungan dengan Israel. Mengingat aksi brutal negeri Zionis terhadap masyarakat Palestina, termasuk insiden kerusakan rumah sakit Indonesia di perbatasan Gaza yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Menurut saya masyarakat kita sensitif terhadap Israel, jadi lebih baik persoalan-persoalan yang terkait dengan produk-produk impor dari sana disetop saja,” kata pengamat ekonomi dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah saat dihubungi Republika, Selasa (16/7/2024).

Trubus mengatakan, secara bisnis atau perdagangan, besaran impor barang dari Israel ke Indonesia memang tidak seberapa alias terlampau kecil. Indonesia bisa mencari barang substitusinya dengan memproduksi sendiri di dalam negeri, atau bekerja sama dengan negara lain.

“Kalau menurut saya sih substitusi saja, lebih baik dengan mengutamakan dalam negeri saja. Untuk di dalam negeri kita bikin produknya, bisa menyerap tenaga kerja dan juga untuk meningkatkan perekonomian dalam negeri,” ujar dia.

Adapun mengenai bahan bakunya, jika Indonesia tidak memiliki, bisa mengimpor dari negara lain yang memiliki kapabilitas yang tidak kalah dengan barang dari Israel. Lalu, bahan baku itu diolah menjadi barang jadi dan digunakan sendiri di dalam negeri.

Menurut Trubus, dengan memproduksi barang sendiri, bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru serta akan meningkatkan perekonomian dalam negeri. Meski jika pada prakteknya nanti tetap membutuhkan bahan baku atau bahan mentah dari luar negeri, untuk kemudian diolah di dalam negeri.

“Ini momen Indonesia mencetak produk sendiri yang mirip dengan Israel. Kan bisa kerja sama dengan negara lain juga, misal dengan Tiongkok soal bahan baku, lalu bisa juga mendatangkan investor atau tenaga ahli dari Jepang. Itu yang penting supaya tidak menimbulkan antipati terhadap Israel,” jelasnya.

photo
Indonesia Impor Apa dari Israel? - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement