Senin 15 Jul 2024 19:03 WIB

Telepon Ismail Haniyeh, Presiden Pezeshkian Tegaskan Dukungan Iran untuk Palestina

Haniyeh pun memuji konsistensi Iran dalam mendukung perjuangan Palestina.

Rep: Kamran Dikrama/ Red: Andri Saubani
Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Foto: AP Photo/Vahid Salemi
Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, melakukan pembicaraan via telepon dengan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, Senin (15/7/2024). Pada kesempatan itu, Pezeshkian meyakinkan Haniyeh bahwa negaranya akan terus mendukung rakyat Palestina.

"Presiden terpilih Iran menekankan bahwa negaranya tidak akan pernah berhenti mendukung rakyat Palestina di masa-masa sulit ini,” demikian bunyi laporan kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA), tentang pembicaraan antara Pezeshkian dan Haniyeh.

Baca Juga

Haniyeh kemudian memuji konsistensi Iran dalam mendukung perjuangan Palestina. “Kami menghargai peran Iran dalam mendukung perjuangan Palestina, dan kami menuntut lebih banyak upaya politik dan diplomatik untuk mengakhiri agresi Israel,” ujar Haniyeh.

Selain menelepon Haniyeh, Pezeshkian juga menghubungi kelompok Houthi Yaman. Pezeshkian memuji keberanian Houthi untuk membantu perlawanan yang dilakukan Hamas di Jalur Gaza.

“Presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian memuji para pemimpin dan rakyat Yaman atas keputusan berani mereka untuk mendukung bangsa Palestina pada saat beberapa pemerintah menolak mengambil tindakan apa pun untuk mendukung Palestina dalam menghadapi agresi Israel,” tulis IRNA dalam laporannya.

Sejak pecahnya pertempuran antara Israel dan Hamas pada Oktober tahun lalu, kelompok Houthi cukup aktif menyerang kapal-kapal komersial Israel, termasuk milik Inggris dan Amerika Serikat (AS), yang melintasi Laut Merah. Houthi menyatakan serangan-serangan tersebut merupakan bentuk dukungan mereka terhadap perlawanan Palestina.

Hingga saat ini Israel masih terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza. Mereka bahkan tak ragu membidik kamp-kamp pengungsian warga sipil di sana. Agresi Israel ke Gaza yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah menelan lebih dari 38.400 korban jiwa. Sementara korban luka melampaui 80 ribu orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement