Jumat 05 Jul 2024 12:54 WIB

FX Rudy Enggan Berkomentar Soal Gusti Bhre Masuk Bursa Pilkada Solo

PDIP Kota Solo tidak gentar akan berhadapan dengan koalisi enam partai.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Foto: Republiika/Alfian Choir
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua DPC PDIP Kota Solo, Fransiskus Xaverius (FX) Hadi Rudyatmo menolak mengomentari menguatnya nama Kanjeng Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X alias Gusti Bhre dalam bursa Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Solo 2024. Nama Gusti Bhre muncul di tengah wacana pembentukan koalisi besar yang terdiri PKS, PSI, Gerindra, Golkar, PAN, dn PKB.

Koalisi besar akan mengusung Gusti Bhre guna melawan calon yang diusung PDIP. Adapun PDIP merupakan penguasa DPRD Kota Solo dengan raihan 20 kursi pada Pileg 2024. Posisi kedua ditempati PKS dengan tujuh kursi, PSI lima kursi, Gerindra lima kursi, Golkar tiga kursi, PAN tiga kursi, dan PKB dua kursi.

FX Rudy, sapaan akrabnya enggan berkomentar terkait nama Gusti Bhre. Dia menegaskan, tugasnya sebagai ketua DPC PDIP Kota hanya menerima pendaftaran bakal calon wali kota dan calon wakil wali kota. "Saya nggak bisa menanggapi, wong tugas saya hanya menerima pendaftaran kok, nggak bisa menanggapi hal-hal seperti itu," kata Rudy di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/7/2024).

Rudy mengatakan, hingga kini, PDIP Kota Solo sudah mengirimkan 20 nama ke DPP untuk diusung pada Pilwakot Solo 2024. Dari 20 nama itu terdiri delapan calon wali kota Solo dan 12 calon wakil wali kota Solo.

"Saya sampaikan, kita telah mengirimkan ke sana itu saja belum tentu semua dapat rekomendasi, hanya dua kan dua itu belum tentu yang terdaftar di balon (bakal calon) itu sendiri," kata mantan wali kota Solo pengganti Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Terkait wacana pembentukan koalisi enam partai pemilik kursi DPRD Kota Solo, Rudy mengaku tak gentar menghadapi lawan. Menurut dia, adalah hal biasa dalam dunia politik menghadapi koalisi besar.

"Enggak, kita sudah biasa tercabik-cabik, diporak-porandakan, jatuh bangun itu hal biasa kita jalani dalam hal perpolitikan di Indonesia terutama di Solo. Tentu kami akan berjuang semaksimal mungkin dengan modal utama gotong royong," katanya.

Rudy juga tak ambil pusing jika nantinya PDIP Kota Solo dikeroyok partai lain yang memilih berkoalisi. Meski begitu, ia mengaku terbuka apabila ada partai di parlemen yang mau mengusung calon bersama PDIP.

"Silakan saja (dikeroyok), bukan bermaksud jumawa tetapi sesuai aturan PDI Perjuangan memang bisa mengusung (calon) sendiri. Namun kalau ada partai lain yang ingin mengusung bersama, kami terbuka lebar," ucap Rudy.

Koalisi masih lisan...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement