Selasa 02 Jul 2024 18:19 WIB

Memajukan Jurnalisme Berkualitas Melalui Kolaborasi Bulog, IIJ dan AJI

Dengan pelatihan jurnalisme warga, peserta diharapkan berinteraksi dengan jurnalis.

Pertemuan Bulog dan pegiat jurnalisme.
Foto: AJI
Pertemuan Bulog dan pegiat jurnalisme.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Elon Musk melalui cuitannya pernah mengatakan bahwa jurnalisme warga ( citizen journalism ) adalah jalan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Ia juga mendorong agar makin banyak orang yang melaporkan kejadian-kejadian yang bisa menjadi berita secara langsung baik melalui format video atau teks.

Menyadari pesatnya kemajuan jurnalisme berbasis digital dan media sosial, Perum Bulog akan bekerja sama dengan Indonesian Institute of Journalism (IIJ) yang berada di bawah naungan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), untuk mengadakan serangkaian pelatihan jurnalisme warga yang ditujukan kepada karyawannya di 26 kantor wilayah dan sebagian besar merupakan kaum Milenial dan Gen Z.

Baca Juga

Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum Bulog, menyampaikan "Sesuai dengan visi transformasi kami, di mana kami terus menerus berusaha meningkatkan pelayanan untuk mejadi pemimpin rantai pasok pangan terpecaya, maka sudah sepatutnya kami juga beradaptasi dengan kemajuan zaman, termasuk dalam hal jurnalisme warga. Apalagi mengingat kebanyakan karyawan kami adalah generasi muda”.

Kebiasaan kaum muda yang suka memposting segala sesuatu di media sosial, bisa menjadi salah satu cara positif untuk menyampaikan visi, kinerja, prestasi dan reputasi yang telah diupayakan oleh Perum BULOG selama ini, asalkan dibina dan diarahkan secara tepat, tambah Bayu.

Umar Idris, selaku Direktur Utama IIJ menyambut baik rencana kerjasama ini, mengatakan “Kami telah menyiapkan serangkaian materi pelatihan termasuk bagaimana cara menggunakan media sosial secara efektif, jurnalisme seluler, teknik bercerita dan lain-lain. Semua disiapkan agar peserta bisa secara maksimal memanfaatkan gawai yang mereka miliki untuk menghasilkan konten yang menarik untuk dilihat”.

Dengan adanya serangkaian pelatihan jurnalisme warga ini, diharapkan peserta juga bisa berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan jurnalis pada akhirnya. Dalam implementasinya, pelatihan akan meliputi berbagai kegiatan termasuk kunjungan ke kantor media, permainan peran dan pengajaran melalui Learning Management System (LMS).

Selain kerjasama pada pelatihan jurnalisme warga, Perum BULOG juga akan berbagi pengetahuannya mengenai ketahanan pangan kepada para jurnalis yang tergabung dalam AJI serta berminat untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut atas isu ini.

"Kami dengan senang hati mendukung inisiatif baik dari Perum BULOG untuk meningkatkan jurnalisme pangan yang berkualitas di Indonesia. Rotasi bidang penulisan yang sering dialami oleh teman-teman jurnalis, kerap membuat mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengenai isu pangan. Diharapkan dengan kerjasama ini, akan lebih banyak lagi segi penulisan yang menarik mengenai ketahanan pangan,” ucap Asnil Bambani, pengurus AJI lainnya

Pangan, terutama beras, sangat menentukan Garis Kemiskinan di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp 535.547,00/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 397.125,00 (74,15%).

Perum BULOG yang saat ini memiliki fungsi sebagai operator distribusi pada rantai pasok pangan dan telah berpengalaman lebih dari 57 tahun, tentunya memegang peranan penting pada terciptanya ketahanan pangan di Indonesia.

“Bila kita membahas isu pangan, maka kita harus membahas hal ini dari hulu ke hilir dengan melibatkan semua pemegang kebijakan. Serapan gabah dan beras oleh Perum BULOG sangat tergantung pada jumlah dan kualitas produksi petani walaupun kami terus mengutamakan penyerapan dalam negeri. Dan hal ini tergantung banyak faktor dan peranan banyak pihak. Karenanya sangatlah penting bagi semua stakeholder untuk memiliki pemahaman yang mendalam mengenai keamanan, ketahanan dan keberlanjutan pangan” tutup Bayu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement