Senin 24 Jun 2024 06:02 WIB

Jenderal Suryo Ceritakan Suasana Tegang di Markas Kostrad Ketika Insiden Trisakti

Kala terjadi penembakan mahasiswa Trisakti, Suryo di kantor Prabowo bersama Sjafrie.

Suasana peluncuran buku berjudul Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (22/6/2024).
Foto:

Menjadi wagub Timtim bukan keinginan pribadi Suryo. Jabatan setara bintang satu atau brigadir jenderal (brigjen) di TNI AD tersebut merupakan perintah atasan. Suryo pun menunjukkan ketidaksukaan ketika akan ditunjuk menjadi wagub.

"Jangankan menjadi wagub, ditunjuk untuk menjabat sebagai gubernur pun saya tidak mau," celutuk Suryo. Meski begitu, takdir berkata lain. Dia resmi menggantikan posisi yang ditinggalkan Brigjen TNI J Haribowo.

Meski begitu, ia akhirnya tetap menjalani aktivitas sebagai wagub di Kota Dili. Suryo berseloroh, ternyata ada enaknya juga menjadi wagub. "Saya gaji dapat Rp 50 juta selama enam bulan. Gaji kolonel Rp 400 ribuan," kata Suryo membandingkan gaji yang diterimanya.

Nominal besar bulanan yang didapatkan itu tidak membuat Suryo tergiur. Dia pun hanya enam bulan menduduki jabatan sipil tersebut. Akhirnya, Suryo memilih meletakkan jabatan ketika sudah berganti era kepemimpinan Presiden Habibie.

Keputusan itu bukan tanpa konsekuensi. Nasib Suryo di TNI AD menjadi tidak jelas. Dia selama hampir dua tahun nonjob. "Saya empat kali disidang mahmil (mahkamah militer) dianggap mbalelo," kata Suryo.

Setelah Timtim berpisah dari RI dan menjadi negara merdeka usai jajak pendapat pada 19 Oktober 1999, Suryo kembali bisa menapaki karier militer secara normal. Pada akhir 2000, Suryo mendapat jabatan sebagai Asisten Intelijen Komandan Paspampres. Dia pun pensiun dengan pangkat bintang tiga atau letjen.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement