REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterlibatan aktif masyarakat berperan penting dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN akan menjadi bagian transformasi struktural Indonesia yang berbasis inovasi dan teknologi, juga green economy yang diharapkan dapat berintegrasi dengan kehidupan masyarakat.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kemenkominfo, Septriana Tangkary, menyampaikan banyak sekali berita atau informasi yang tidak benar atau bahkan hoaks tentang pembangunan IKN. Untuk menghadapi tantangan ini, pemerintah tidak lelah untuk terus mengomunikasikan secara persuasif kepada masyarakat.
“Cara agar bisa membedakan informasi faktual dengan hoaks yaitu kembangkan rasa penasaran, jangan menyebarkan berita tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu," ujarnya.
"Lalu, hati-hati dengan judul yang provokatif, perhatikan keaslian foto, periksa keaslian berita, dan segera adukan ke Kemenkominfo apabila menemukan berita hoaks melalui web aduankonten.id dan media sosial aduankonten,” kata Septriana menambahkan.
Menurutnya pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan bantuan dari masyarakat, untuk menyebarluaskan informasi faktual dan berita positif mengenai pembangunan IKN.
Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo berupaya membangun dialog dan keterlibatan aktif masyarakat dalam pembangunan IKN. Salah satunya melalui CreativeTalks Pojok Literasi Temu Influencer dengan tema “Sudah Sejauh Mana Pembangunan IKN?” di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diwakili oleh Kasubdit Perencanaan Teknis, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Putri Intan Surri, menjelaskan perjalanan pembangunan IKN. Pembangunan di IKN oleh PUPR telah mencapai 43,24 persen per 16 Juni 2024 dengan jumlah 104 paket yang telah terkontrak.
Adapun Kepala Biro SDM dan Humas Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Firmananur, mengatakan pembangunan IKN mengedepankan prinsip green atau ramah lingkungan. Sekitar 70 persen area IKN akan tetap diisi kawasan hutan.
Selain itu, pembangunan IKN tidak hanya dari segi infrastruktur namun juga penguatan pada Sumber Daya Manusia (SDM) lewat reskilling dan upskilling. “Sudah dilakukan pelatihan keterampilan bagi UMKM yang berbasis digital, kelas memasak, kelas barista, kelas menjahit, kelas hidroponik, hingga pemberdayaan digital seperti kelas coding dan pelatihan panel surya,” jelasnya.
Pembangunan IKN ditekankan Firmananur tidak berhenti pada tahun 2024, tapi akan berlangsung dalam jangka panjang hingga tahap kelima sampai 2045. Hingga groundbreaking keenam, total investasi yang ditanamkan mencapai Rp 51,35 triliun dan akan terus berkembang.