REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menepis klaim mantan terpidana pembunuhan Vina dan Eky, Saka Tatal, yang diperiksa oleh Iptu Rudiana. Hal itu, kata ia, dapat terlihat dari bukti foto yang ditampilkan.
Sandi juga menegaskan bahwa Saka Tatal diperiksa dalam keadaan baik, didampingi oleh tante dan ibunya dan pihak Bapas.
"Keterangan dari Bapas bahwa Saka Tatal cenderung berbohong ketika memberikan keterangan berubah-ubah. Ini keterangan dari Bapas," kata Sandi, kemarin.
Terpidana Saka Tatal, kata ia, masih berstatus anak di bawah umur pada saat terjadi pembunuhan. Ia punya hak untuk memberikan keterangan, atau diam.
Tim kuasa hukum Saka Tatal melaporkan ayah kandung Muhammad Rizky atau Eky, Iptu Rudiana, dalam penanganan kasus pembunuhan Vina dan Eky. Pelaporan itu dilakukan di Polres Cirebon Kota.
Eky merupakan korban pembunuhan, yang jasadnya ditemukan di jembatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada 27 Agustus 2016 silam. Selain Eky, kekasihnya yang bernama Vina juga menjadi korban perkosaan dan pembunuhan dalam peristiwa itu. Kasus mereka kembali virla setelah tayangnya film Vina : Sebelum 7 Hari.
Salah seorang tim kuasa hukum Saka Tatal, Farhat Abbas, mengatakan, setelah mengumpulkan data, pihaknya menemukan ada sesuatu yang dianggap suatu kejahatan yang diduga dilakukan oleh Rudiana.
"Yang kita laporkan adalah Pak Rudiana,’’ ujar Farhat, usai membuat laporan di Mapolres Cirebon Kota, Senin (17/6/2024).
Farhat mengatakan, ada dugaan rekayasa pengungkapan kasus pembunuhan Vina dan Eky yang diduga dilakukan oleh Rudiana. Di antaranya mengenai jumlah pelaku dan keterangan penyebab kematian Vina dan Eky.
"Ya pengakuan yang disampaikan Rudiana bahwa seolah-olah dia sudah langsung tahu bahwa yang membunuh 11 orang dan mengakibatkan kematian (korban) adalah hasil tusukan samurai,’’ terang Farhat.
Liga Akbar ditanya Iptu Rudiana
Sementara itu saksi lain Liga Akbar yang mencabut BAP 2016 menjelaskan, sekitar sepekan setelah foto para tersangka pembunuh Vina – Eky tersebar di media, ia dihubungi oleh Rudiana, ayah kandung Eky. Saat itu, Rudiana disebut ingin mengobrol bersamanya secara personal empat mata.
Liga pun dijemput Rudiana dan mereka mengobrol di dalam mobil empat mata. "(Dalam obrolan itu, Rudiana) hanya ingin menguatkan soal pakaian yang dipakai almarhum apa saja,’’ terang Liga.