Kantor berita WAFA melansir, enam warga sipil, termasuk seorang anak, syahid semalam dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Kota Gaza. Koresponden WAFA melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menargetkan sebuah rumah di kawasan Jalan Nafeq Kota Gaza dengan dua rudal.
Serangan tersebut mengakibatkan terbunuhnya enam orang, termasuk seorang wanita dan seorang anak dari keluarga Sheikh. Para korban diangkut ke Rumah Sakit Arab Al-Ahli di kota tersebut.
Mengutip sumber lokal, WAFA melaporkan bahwa satu warga syahid dan lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak Israel terhadap sekelompok orang di Jalan Kashko di lingkungan Al-Zaytoun di Kota Gaza.
Selanjutnya, pesawat tempur Israel mengebom lingkungan Al-Shuja'iya di timur Kota Gaza, mengakibatkan terbunuhnya satu warga dan melukai empat lainnya.Dalam insiden lainnya, dua warga syahid dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel di lingkungan Tel Al-Sultan di Rafah barat, yang terletak di selatan Jalur Gaza.
Palestinian children try to get food amid the catastrophic famine in northern Gaza. pic.twitter.com/QRSiconDKu
— The Palestine Chronicle (PalestineChron) June 13, 2024
Tiga pemuda Palestina juga semalam dibunuh oleh pasukan penjajahan Israel di kota Qabatiya, sebelah utara Tepi Barat yang diduduki. Sebelumnya pada hari itu, pasukan Israel menyerbu kota tersebut, mengepung sebuah rumah, dan membombardirnya dengan rudal sebelum buldoser militer mulai menghancurkannya, menewaskan dua warga Palestina di dalamnya. Keduanya masih belum diketahui identitasnya.
Serangan gencar Israel ini juga menyebabkan konfrontasi dengan kekerasan di daerah tersebut, di mana pasukan Israel menembakkan banyak peluru tajam ke arah rumah dan orang yang lewat.
Kemarin, Philippa Greer, kepala kantor hukum badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), telah membagikan klip video pendek tentang kehancuran di Gaza. “Tak ada yang bisa Anda siapkan menghadapi pemandangan ini. Ini adalah rumah penduduk, kafe favoritnya, tamannya, sekolahnya. Hilang. Kehidupan, tempat, waktu, dan kebudayaan semuanya hancur luar dalam.”