Selasa 16 Sep 2025 15:34 WIB

Penyelidikan PBB: Israel Lakukan Genosida

Pejabat Israel disebut memerintahkan pemusnahan di Gaza.

Jenazah anak-anak yang syahid akibat serangan Israel di klinik medis  di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Kamis, 10 Juli 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Jenazah anak-anak yang syahid akibat serangan Israel di klinik medis di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Kamis, 10 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Penyelidikan PBB menyimpulkan bahwa perang Israel di Gaza adalah sebuah genosida. Ini merupakan temuan paling kuat soal aksi Israel di Gaza setelah dua tahun agresi membunuh nyaris 65 ribu orang di Gaza.

Navi Pillay, ketua Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB mengenai Wilayah Pendudukan Palestina, mengumumkan penyelidikan PBB tersebut kepada Aljazirah pada Selasa ini.

Baca Juga

“Kami telah mengidentifikasi presiden [Isaac Herzog], Perdana Menteri [Benjamin] Netanyahu dan mantan menteri pertahanan [Yoav Gallant] berdasarkan pernyataan dan perintah yang mereka berikan,” kata Pillay dalam sebuah wawancara.

"Karena ketiga orang ini adalah agen negara, maka berdasarkan hukum, negara bertanggung jawab. Jadi kami katakan negara Israel-lah yang melakukan genosida," tambahnya.

Menurut laporan tersebut, Komisi menemukan bahwa selain pernyataan yang dibuat oleh para pejabat Israel, terdapat “bukti tidak langsung” yang mengarah pada temuan mereka mengenai niat melakukan genosida.

“Komisi tersebut menyimpulkan bahwa pemerintah Israel dan pasukan keamanan Israel mempunyai niat melakukan genosida untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, warga Palestina di Jalur Gaza,” demikian temuan laporan tersebut.

photo
BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

Namun, Kementerian Luar Negeri Israel mengecam temuan laporan tersebut sebagai “palsu” dalam sebuah postingan di X, dan menuduh bahwa penulis laporan tersebut “berperan sebagai proxy Hamas”.

“Laporan tersebut sepenuhnya didasarkan pada kebohongan Hamas, yang dicuci dan diulangi oleh pihak lain,” kata kementerian tersebut. “Israel dengan tegas menolak laporan yang menyimpang dan salah ini dan menyerukan penghapusan segera Komisi Penyelidikan ini,” tambahnya.

Duta Besar Israel untuk Jenewa, Daniel Meron, juga mengecam temuan laporan tersebut dan menyebutnya sebagai “skandal”, “palsu”, dan “kata-kata kasar yang mencemarkan nama baik”. Laporan tersebut menemukan bahwa tentara Israel dengan sengaja membunuh warga sipil di Gaza melalui penggunaan amunisi berdampak luas.

"Oleh karena itu, Komisi menyimpulkan bahwa pemerintah Israel telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemusnahan di Jalur Gaza dengan membunuh warga sipil Palestina. Meskipun jumlah korban tidak relevan untuk dijadikan sebagai tindakan genosida, Komisi mencatat bahwa jumlah korban dapat dipertimbangkan untuk menentukan niat genosida," tambahnya.

Perang Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, menyusul serangan pejuang Palestina di Israel selatan, yang menewaskan 1.139 warga Israel dan 251 orang disandera, 48 di antaranya masih ditahan di Gaza.

Serangan Israel yang meluas dan intens di wilayah kantong tersebut sejak saat itu telah menewaskan sedikitnya 64.905 orang dan melukai 164.926 lainnya, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada Senin.

Di tengah temuan laporan tersebut, serangan Israel terhadap Gaza semakin meningkat, dan Menteri Pertahanan Israel Katz mengumumkan pada Selasa dini hari bahwa daerah kantong tersebut “membara”.

Sejak fajar, setidaknya 41 warga Palestina telah syahid dalam serangan di seluruh wilayah kantong tersebut, dengan 37 orang di Kota Gaza saja, sumber medis mengatakan.

photo
Menguatnya Dakwaan Genosida - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement