Kamis 13 Jun 2024 19:34 WIB

Terungkap, Ini Alasan Telkom Bangun Pusat Data di Batam

Ia menegaskan, inisiatif mengenai hal ini sangat penting.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Seremoni Pemancangan Tiang (Piling), Pembangunan Data Center dengan Infrastruktur AI di Batam, Kamis (13/6/2024).
Foto: Dok Republika
Seremoni Pemancangan Tiang (Piling), Pembangunan Data Center dengan Infrastruktur AI di Batam, Kamis (13/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Direktur Strategic Portfolio Telkom Group, Budi Setyawan menjelaskan tujuan utama pihaknya membangun pusat data dengan infstruktur artificial intelligence (AI). Ia menegaskan, inisiatif mengenai hal ini sangat penting.

Telkom, kata Budi, ingin menjaga beberapa hal. Pertama, kedaulatan data. Itu sesuatu yang sangat vital.

Baca Juga

"Bagaimana kita tetap mempertahankan data-data di Indonesia sehingga digitalisasi yang dimulai oleh pemerintah bisa terus kita amankan, baik dari sisi progres maupun security," ujarnya.

Tidak berhenti sampai di situ. Target lainnya, adalah mengembangkan ekosistem digital. Caranya dengan penguatan infrastruktur.

Anak usaha Telkom, NeutraDC dan berbagai mitra, baru saja menggelar seremoni pemancangan tiang di lahan pembangunan pusat data dengan infrastruktur AI. Acara ini berlangsung di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Kota Batam, Kamis (13/6/2024) .

CEO NeutraDC, Andreuw Thonilus Albert mengatakan pihaknya berhati-hati dalam mengelola bisnis ini. Groundbreaking pembangunan pusat data dilakukan pada Desember 2022. Pemancangan tiang baru dilakukan. Ada rentang waktu yang cukup lama dari dua fase tersebut.

"Ini bagian dari kehati-hatian kami karena setahun lalu lebih itu yang namanya AI, masih belum-belum solid. Begitu opportunity AI ini sudah masuk, kita melakukan sedikit perubahan," kata Andrew dalam konferensi pers.

Ia memastikan tidak ada regulasi yang menghambat. Justru pihaknya merasa dipermudah. Pasalnya, Batam masuk dalam kawasan ekonomi khusus.

Terpenting, segala sesuatu dilakukan dengan perhitungan matang. Proyek ini berdampak ke berbagai hal. Sudah pasti, ada harapan untuk lebih berkembang di sektor berbasis AI. Pada saat yang sama, menggerakkan ekonomi.

"Ini proyek yang digarap NeutraDC bersama perusahaan Telekomunikasi asal Singapura, Singtel, juga PT Medco Power. Pertanyaannya, berapa total investasinya? Sampai dengan lima tahun itu ada di (angka) Rp 1,4 triliun," ujar Andrew.

Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono menyebut keberadaan data center dengan infrastruktur AI ini akan membuka peluang baru bagi industri di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi canggih. Ini sesuai target besar yang mereka canangkan.

Telkom optimistis NeutraDC Nxera Batam akan menjadi pusat data terdepan. Pusat data yang menyediakan layanan berkualitas tinggi bagi klien. Jangkauannya di level global. "Pusat data yang menyediakan layanan berkualitas tinggi bagi klien kami di dalam dan di luar negeri," ujar Bogi.

Hal serupa dituturkan Direktur Strategic Portfolio Telkom Group, Budi Setyawan Wijaya. Ini sebuah langkah inovasi dari NeutraDC. Telkom berharap NeutraDC Nxera Batam akan menjadi pusat data yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tapi juga di masa depan.

"Investasi ini menunjukkan komitmen untuk mendorong transformasi digital yang berkelanjutan dan inovatif," ujar Budi.

CEO Nxera, Bill Chang, menyampaikan dukungan kemitraannya bersama NeutraDC Batam. Target dari kerjasama ini dapat mendorong batasan teknologi dan memberikan solusi data center yang optimal bagi kebutuhan pasar. Terlebih lagi, dengan rencana pembangunan yang siap untuk AI.

Nxera ingin menjadi bagian dari transformasi digital ini. Pada saat yang sama, berkontribusi pada ekosistem data center yang inovatif dan berkelanjutan. Director & Chief Operating Officer PT Medco Power Indonesia, Imron Gazali, turut berbicara.

Ia menyampaikan rasa bangganya menjadi bagian dari akselerasi teknologi informasi bersama NeutraDC Nxera Batam. Medco mendukung pemenuhan pasokan listrik yang berasal dari energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan program transisi energi yang dicanangkan pemerintah dan MedcoEnergi Group untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement