Kamis 13 Jun 2024 12:39 WIB

Kapal Rusia ke Kuba, Teringat Saat Dunia di Tubir Perang Nuklir

Perang Dunia III hampir terjadi pada 1962.

Pesawat tempur Skyhawks milik AS yang digunakan dalam operasi Teluk Babi pada 1961.
Foto:

Banyak pemimpin militer cukup yakin bahwa invasi itu akan gagal, namun mereka mengira bahwa Kennedy akan mengirimkan Marinir untuk menyelamatkan para pelarian itu. Akan tetapi, Kennedy tidak menginginkan perang besar-besaran dan meninggalkan para pasukan pelarian.

Sebuah artikel Washington Post, “Soviets Knew Date of Cuba Attack” (Soviet tahu tanggal penyerangan Kuba) (April 29, 2000), menunjukkan bahwa CIA memiliki informasi yang menunjukkan bahwa Uni Soviet mengetahui invasi yang akan dilakukan dan tidak memberitahukannya kepada Kennedy.

Radio Moskow malah menyiarkan siaran berbahasa Inggris pada 13 April 1961, yang meramalkan invasi dalam sebuah rencana yang ditelurkan oleh CIA dengan menggunakan kriminal-kriminal bayaran dalam tempo seminggu. Invasi itu terjadi empat hari kemudian.

Invasi Kennedy ke Teluk Babi ini seringkali dikritik karena menjadikan Castro bahkan lebih populer, menambahkan sentimen-sentimen nasionalistik terhadap dukungan bagi kebijakan-kebijakan ekonominya. Setelah pengeboman B-26 yang pertama, Castro mengumumkan revolusi Marxis-Leninis.

Setelah invasi itu, ia mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan Uni Soviet, sebagian untuk mendapatkan perlindungan yang merintis jalan bagi Krisis Misil Kuba satu setengah tahun kemudian.

Setiap tahun masih dilakukan latihan bahaya penyerangan tahunan di seluruh Kuba pada Dia de la Defensa (hari pertahanan) untuk mempersiapkan seluruh penduduk terhadap invasi.

Istilah Teluk Babi juga digunakan oleh Presiden Richard Nixon sebagai acuan rahasia terhadap pembunuhan Kennedy dalam percakapan Gedung Putih yang terekam dalam pita-pita rekaman Watergate.

Perlawanan terhadap Castro berlanjut di wilayah umum sekurang-kurangnya sampai 1965, dalam tindakan-tindakan yang disebut Pemerintah Kuba sebagai perang melawan para bandit.

Peristiwa itu dianggap sebagai sebuah kebijakan Pemerintah Kennedy untuk menyingkirkan para pelarian Kuba yang mengganggu. Dampak kasus ini menguntungkan Partai Republik dan menimbulkan dendam keluarga tentara serta kelompok anti-Castro terhadap Kennedy. Mereka menganggap Kennedy mengorbankan nyawanya secara sia-sia.

photo
Milisi didikan AS yang tertangkap selepas Operasi Teluk Babi pada 1961. - (Public Domains)

Invasi Teluk Babi yang gagal ini sangat memalukan pemerintahan Kennedy dan membuat Castro khawatir tentang kemungkinan intervensi AS di masa depan di Kuba. Akibat kegagalan ini, Direktur CIA Allen Dulles, Wakil Direktur CIA Charles Cabell, dan Wakil Direktur Operasi Richard Bissell dipaksa mengundurkan diri.

Ketiga orang ini bertanggung jawab atas perencanaan operasi di CIA. Namun, Pemerintah AS tetap melanjutkan operasi-operasi rahasia yang tidak kompeten di Kuba, dan belakangan melakukan Proyek Kuba untuk menolong Kuba menggulingkan rezim Komunis itu. 

Ketegangan kemudian memuncak kembali dalam Krisis Misil Kuba tahun 1962. Pada pagi hari tanggal 15 Oktober 1962 pesawat mata-mata AS menemukan jejak Uni Soviet membangun pangkalan rudal di Kuba. Presiden Kennedy mendengar kabar ancaman itu keesokan harinya masih dalam piyama, dan 12 hari setelah itu AS dan Soviet terlibat dalam Krisis Misil Kuba yang berakhir hanya ketika Nikita Khrushchev menerima usulan Kennedy, yaitu rudal diangkut dari Kuba dan AS mengangkut rudal mereka yang dipasang di Turki.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement