REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta telah membuka pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 sejak Senin (10/6/2024). Selama proses pendaftaran berlangsung, terdapat sejumlah keluhan dari para orang tua calon peserta didik baru (CPDB).
Wakil Kepala Disdik Provinsi DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan, terdapat sejumlah keluhan dari warga ke posko PPDB yang tersebar di setiap wilayah maupun sekolah. Dari laporan posko, keluhan yang paling banyak diterima adalah persoalan orang tua lupa kata sandi (password).
"Rata-rata paling banyak itu terkait dengan lupa password," kata dia di Kantor Disdik Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024).
Keluhan mengenai PPDB yang masuk ke posko tak hanya masalah lupa password. Beberapa orang tua juga ada yang minta petugas membantu pemilihan sekolah.
Purwosusilo menambahkan, keluhan juga ada yang terkait dengan persyaratan kartu keluarga (KK). Bahkan, ada juga orang tua yang ingin dibantu agar anaknya bisa lolos PPDB. "Ada juga yang pengen dibantu biar masuk. Lah itu yang susah," kata dia.
Menurut dia, cara agar bisa lolos seleksi PPDB hanyalah mengikuti prosedur yang sudah ditentukan. Pasalnya, PPDB saat ini berlangsung secara daring (online), sehingga transparan dan dapat langsung dikontrol oleh publik. Karena itu, Disdik tak bisa membantu warga yang serta merta ingin anaknya lolos seleksi PPDB.
Namun, ia membagikan strategi agar CPDB dapat lolos PPDB. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah terus memantau proses seleksi yang sedang berlangsung. "Kalau masuk prestasi harus rajin mantengin. Anak saya masih nyangkut enggak? Kalau sudah enggak nyangkut, maka masukkan lagi dengan alternatif sekolah lain," ujar dia.
Ia menegaskan, Disdik tidak bisa membantu meloloskan CPDB yang tak lolos seleksi PPDB. Pasalnya, sistem PPDB tak memungkinkan Disdik dapat meloloskan CPDB yang tidak sesuai kriteria.
"Kalau bagaimana supaya yang harusnya enggak masuk menjadi masuk, enggak ada itu, isu itu, atau ngendaliin sistem itu enggak ada, enggak bisa. Siapapun enggak bisa," ujar dia.