REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu per satu target PSSI sudah mulai terwujud. Ketua umum PSSI Erick Thohir menyebut salah satu capaian yang patut ia syukuri adalah kemajuan Timnas Indonesia.
"Satu demi satu dari target kita sudah mulai terwujud, kita wajib bersyukur, kerja yang tidak mudah. Jangan cepat puas, cetak 1-2 gol belum menentukan kemenangan, kadang bikin euforia justru kita kebobolan di akhir permainan. Jangan pemain yang dituntut cetak gol, kita juga dituntut cetak gol atas program-program kita," ujar Erick, di Kongres PSSI di salah satu hotel di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Erick Thohir menyebut sejumlah capaian selama kurang lebih satu tahun memimpin PSSI. "Kita berhasil juara SEA Games setelah 32 tahun, ini luar biasa, ini jangan jadi eforia, harus menjadi dorongan membuat terobosan. Timnas senior pertama kali lolos 16 besar Piala Asia 2023, Timnas U-23 tembus semifinal, bahkan hampir tembus Olimpiade 2024."
Sekarang kita tengah berjibaku, lanjut Erick Thohir. "Bisa kah kita lolos ke fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dan nantinya lolos ke piala dunia 2026. Ini tidak mudah diperlukan perjuangan bersama."
Erick Thohir menambahkan, Timnas Indonesia kini tak lagi jadi anak bawang yang dipandang sebelah mata. Terima kasih untuk Argentina mau bertanding dengan Indonesia. Kita bisa kalahkan Australia dan Korea Selatan di kejuaraan resmi, saya tekankan sekali lagi jangan berpuas diri."
"Dunia membuka mata untuk Indonesia. FIFA memberikan kepercayaan tuan rumah piala dunia u-17, FIFA juga buka kantor di Indonesia. Banyak event FIFA dan AFC disini. Tidak lupa juga FIFA dan AFC, membantu training center yang menjadi mimpi kita bersama untuk Timnas putra dan putri di IKN," ujarnya.
"Prestasi Timnas Putra dan Timnas muda putra dan Timnas putri bukan datang dari langit, tapi kita garap dengan serius untuk terus meningkatkan kualitas Timnas kita," jelasnya.
"PSSI juga bertekad mentransformasi liga termasuk mendorong daerah atau Asprov menggelar kompetisi Liga 3 dan Liga 4. Salah satunya dengan meningkatkan bantuan untuk Asprov dari sebelumnya Rp 300 juta pertahun menjadi Rp 500 juta. Ini harus didukung dengan perbaikan manajemen keuangan akuntabilitas dan transparansi," ungkapnya.
"Untuk Liga 1 dan Liga 2 juga akan ada transformasi, saat ini di posisi 28 Asia, dan peringkat 6 Asia Tenggara harus ada terobosan. Salah satunya penjadwalan liga tiga musim kedepan harus sudah tersusun. Ini semua bisa didukung stakeholder, karena PSSI punya niat baik, sama-sama ingin transformasi, klub juga harus baik, suporter harus pulang ke rumah dengan selamat," tutupnya.