REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan transformasi Liga Indonesia akan segera dilakukan. Selain perubahan manajerial dan pelaksanaan liga yang dikelola PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Erick juga mendesak membentuk Liga 4 sebagai bentuk terobosan demi kemajuan sepak bola Indonesia. Langkah itu dinilai akan menjadi terobosan guna meningkatkan mutu sepak bola Tanah Air.
Wacana itu diungkapkan Erick saat membuka Kongres Biasa PSSI 2024 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024). Kongres Biasa PSSI tahun ini diikuti oleh 31 perwakilan asosiasi provinsi (asprov), 15 perwakilan Liga 1, 12 dari Liga 2, dan 13 tim Liga 3, serta empat dari asosiasi.
"Liga harus bisa bertransformasi. Ada yang salah jika liga kita sekarang nomor 28 di Asia dan nomor 6 di Asia Tenggara. Jika Liga 1 dan 2 harus bertransformasi, maka Liga 3 dan 4 harus terus didorong dengan perbaikan manajemen liga. Oleh sebab itu, saya minta seluruh stakeholder mendukung niat baik ini. Harus ada terobosan. Jika ada yang tidak mau, ya jangan salahkan jika tertinggal," ujar Erick.
Selain itu, ia menambahkan, kehadiran Liga 4 bisa menjadi opsi mencari bibit-bibit terbaik pesepak bola Indonesia. Disebutkan, kompetisi sepak bola Indonesia saat ini masih kurang secara kuantitas.
Saat ini kompetisi sepak bola Indonesia hanya ada di Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Erick berencana Liga 4 juga untuk menaikkan terobosan di sepak bola Indonesia.
Nantinya, akan ada penambahan kuota pemain asing menjadi delapan nama setiap klub Liga 1 2024/2025. Tujuannya, agar klub-klub Liga 1 2024/2025 bisa bersaing di Asia sehingga mampu menjadi indikator kenaikan peringkat kompetisi Indonesia.
PSSI sebenarnya sudah mulai meningkatkan nilai Liga 1 dengan diterapkannya VAR sejak babak Championship Series kemarin. Ia mengatakan, VAR saja tidak cukup dan harus ada beberapa terobosan ke depan.
"Kami harus melakukan perbaikan sistem di kompetisi untuk tahun ini. Ini harus didukung oleh semua stakeholder yang mempunyai niat baik untuk sepak bola Indonesia," kata Erick.
Tingkat kompetisi akan mempengaruhi prestasi timnas Indonesia. Selain itu, para suporter juga akan merasakan dampak positif dengan kemajuan kompetisi-kompetisi di Indonesia.
"Ketika suporter ingin pulang ke rumah tentu saja harus selamat. Ini tanggung jawab dari kompetisi dan klub, jadi kami akan terus melakukan terobosan," sebutnya.
"Kami harus berjalan cepat seperti kereta cepat di mana penumpangnya merasakan kenyamanan dan selamat sampai tujuan," kata Erick mengakhiri.