Ahad 09 Jun 2024 11:07 WIB

UMM Kirim Tim Dosen Ajarkan Bahasa Indonesia ke Pelajar Thailand Selatan

lulusan luar negeri pelajar Thailand selatan kebanyakan dari Indonesia dan Mesir.

Tim dosen UMM mengajarkan bahasa Indonesia kepada para pelajar di Thailand selatan.
Foto: Republika.co.id
Tim dosen UMM mengajarkan bahasa Indonesia kepada para pelajar di Thailand selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (Prodi PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (FKIP UMM) melakukan ekspansi dengan memperkenalkan bahasa Indonesia ke pelajar Thailand. Tim dosen PBI UMM pun terbang ke Thailand dan melihat secara langsung praktik pembelajaran dalam program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

Tim dosen mengunjungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Songkhla, Thailand dan salah satu sekolah terkemuka di Thailand selatan, yakni Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School pada 30-31 Mei 2024. Kunjungan tersebut menjadi cara UMM menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di luar negeri dalam memperluas program BIPA.

Konsul RI, Suargana Pringganu mengaku senang mendengar paparan tim dosen UMM. Menurut dia, tidak semua program BIPA yang dijalankan di Thailand selatan terekam di KJRI Singkhla. Dia menyebut, minat orang Thailand belajar bahasa Indonesia dengan pergi studi ke Indonesia memang luar biasa.

Selama ini, lulusan luar negeri pelajar Thailand kebanyakan berasal dari Indonesia dan Mesir. Pembelajaran BIPA di Thailand selatan akan berkembang pesat, meski saat ini mengalami penurunan akibat dihentikannya program pengiriman guru BIPA ke luar negeri.

 

"Minatnya tinggi, namun terkendala biaya. Sehingga, ketika pemerintah Indonesia tidak lagi mengirim guru BIPA, banyak titik-titik BIPA yang tidak lagi berjalan," ucap Suargana dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (9/6/2024).

Karena itu, Suargana merasa sangat senang, tim dosen UMM memiliki program Center of Excellence (CoE) Diplomasi Bahasa dengan mengirimkan mahasiswa magang BIPA ke Thailand Selatan. Hal itu akan membuka titik BIPA baru. Dia juga berharap, dosen UMM dapat memberikan pelatihan pengajaran BIPA kepada orang Indonesia yang tinggal di Thailand.

"Kami menyambut baik gagasan dan rencana UMM dalam menjalin kerja sama dengan Thailand selatan. Kami akan mempromosikan program-program UMM dan membantu hal-hal yang dibutuhkan untuk merealisasikan hal itu," ujar Suargana.

Dosen PBI UMM Fida Pangesti menjelaskan, kerja sama itu diharapkan dapat menjadi medium bagi pengembangan kompetensi mahasiswa yang tergabung dalam COE Diplomasi Bahasa. Program CoE dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan instruktur BIPA yang semakin meningkat. Caranya dengan desain mata kuliah yang tidak hanya secara teoritis, tapi juga praktis.

Adapun UMM memang sudah sejak lama menjalankan program BIPA. Salah satu negara penyumbang terbanyak mahasiswa BIPA di UMM adalah Thailand, khususnya wilayah Thailand selatan yang didominasi penduduk Muslim.

Dosen PBI UMM Arif Budi Wurianto menjelaskan, Kampus Putih memiliki modal yang kuat untuk menjalin kerja sama lebih jauh dengan berbagai instansi yang ada di Thailand selatan. Oleh karena itu, kunjungan tim UMM dalam rangka mengunjungi alumni yang saat ini bekerja sebagi pengajar BIPA di Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School.

"Salah satu alumni kami menjadi pengajar BIPA di Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School. Dan kami secara proaktif kami berkunjung dan menjajaki kerja sama. Ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan visi internasionalisasi bahasa Indonesia," ujar Arif.

Kunjungan tim UMM disambut hangat oleh Direktur Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School, Seri Ingkhong. Dia menjelaskan, sekolahnya memiliki program bahasa asing tidak hanya untuk siswa SMA, tetapi juga siswa SMP. Sejauh ini, program bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa asing favorit siswa. Bahkan, mereka telah memenangkan berbagai kompetisi bahasa Indonesia tingkat nasional.

Oleh karena itu, kunjungan tim dosen UMM bisa bermanfaat bagi Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School. Dia pun tertarik untuk berkunjung ke UMM untuk membahas lebih jauh poin kerja sama yang dapat dikolaborasikan. "Ini sangat penting bagi kita dalam rangka memajukan pendidikan, khususnya pengajaran bahasa Indonesia di sekolah kami," ucap Ingkhong.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement