Rabu 18 Dec 2024 15:35 WIB

Aktivis UMM Dilatih Manajemen Kepemimpinan

Terdapat tiga aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar agenda rutin Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) 2024 pada 17-19 Desember bertema Green Minds: Leadership and Critical Thinking for Enviromental Change.
Foto: Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar agenda rutin Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) 2024 pada 17-19 Desember bertema Green Minds: Leadership and Critical Thinking for Enviromental Change.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bertekad bentuk generasi muda pelopor kemajuan bangsa berkepemimpinan tangguh dan berintelektual tinggi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar agenda rutin Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) 2024. Untuk memperkuat kepengurusan organisasi intra kampus, kegiatan ini melibatkan ratusan aktivis dari seluruh organisasi kelembagaan mahasiswa pada 17-19 Desember. Mengusung tema ‘Green Minds: Leadership and Critical Thinking for Enviromental Change', pelatihan ini mewadahi mahasiswa dalam membentuk jiwa pemimpin yang kritis, adaptif, kreatif, dan berintegritas.

Turut hadir para narasumber hebat yang membersamai pada pelatihan tersebut, diantaranya adalah Anggota Dikti Litbang PP Muhammadiyah Amika Wardana. Ia mengutip makna profetik Kuntowijoyo yang menekankan aspek humanisasi, liberalisasi, dan transendensi dalam transformasi digitalisasi. Menurutnya, kader muda profetik Muhammadiyah harus memiliki empat keterampilan. Yakni, keterampilan kompetensi berdaya saing, menginternalisasi spirit Muhammadiyah, memahami kontestasi ideologi, serta mampu berkomitmen untuk memajukan umat. Di samping itu, Ia juga menegaskan pentingnya refleksi diri dalam meningkatkan daya keterampilan diri.

photo
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar agenda rutin Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) 2024 pada 17-19 Desember bertema Green Minds: Leadership and Critical Thinking for Enviromental Change. - (Humas UMM)

“Muhammadiyah adalah suatu gerakan sekaligus organisasi yang berangkat dari sebuah gagasan yang mulia. Sebagai kader muda profetik Muhammadiyah, yang terpenting saat ini adalah fokus mengasah keterampilan dan pengetahuan diri masing-masing. Sehingga, kita siap menghadapi peluang dan tantangan yang terjadi di masa depan," katanya.

Lebih lanjut, dalam membangun karakter kepempinan yang kuat, penting juga tertanam karakter bela negara yang besar. Hal itu disampaikan oleh Letnan Kolonel (Letkol) Adm Deddy Kapriantono dalam materi ‘Pentingnya kesadaran bela negara dalam membangun karakter mahasiswa’. Bela negara adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara sebagaimana tercantum dalam Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Menurutnya, karakter bela negara yang kuat pada diri seorang pemimpin sangat penting dalam menjaga kedaulatan bangsa.

"Kepemimpinan itu adalah seni yang mencakup aspek kepribadian, etika karakter, pengalaman. Sedangkan, bela negara bertujuan untuk membangun rasa patriotism dan nasionalisme dalam diri seseorang," ujarnya.

Di sisi lain, Rektor UMM Prof Nazaruddin Mali menegaskan tiga aspek penting dalam kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Ketiga aspek tersebut adalah kemampuan kognitif, keterampilan manajerial, serta pembentukan aspek afektif (karakter). Kemampuan manajerial dan karakter yang baik dapat membangun kesadaran berkontribusi (empati) dalam kepemimpinan seseorang.

"Anak-anakku sekalian, bersyukurlah dan manfaatkanlah sebaik mungkin kalian terpilih mewakili teman-teman kalian untuk hadir di kegiatan ini. Karena, sebagai aktivis peluang mendapatkan pengalaman psikomotorik terkait kepemimpinan sangat luas dan mendalam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement