Jumat 07 Jun 2024 04:45 WIB

Isyarat Kuat Batalnya Tapera dari Menteri Basuki dan Prediksi Rp 70 Triliun Dana Terkumpul

APBN sampai sekarang sudah mengucurkan Rp 105 triliun untuk program rumah subsidi.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Suasana rumah yang kondisinya tidak terawat di perumahan subsidi Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/6/2024).
Foto:

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didin S Damanhuri memprediksi dana yang terkumpul dari program Tapera mencapai angka Rp 70 triliun. Dia menilai pemerintah perlu berhati-hati dalam mengelola dana yang besar itu dan tidak dipergunakan untuk alokasi lain.

"Kalau saya hitung pemasukannya Rp 70 triliun dari kira-kira 38 juta karyawan atau buruh swasta," kata Didin saat dihubungi Republika, Kamis (6/6/2024).

Didin mengungkapkan, dia mewanti-wanti besaran dana tabungan perumahan tersebut jika nanti benar-benar telah terealisasi. Pasalnya, konsep program Tapera sendiri hingga saat ini sudah mendapat penolakan dari berbagai pihak karena dinilai berpeluang disalahgunakan.

"Pemerintah ini bukan tidak mengerti, tetapi ada tujuan di balik Tapera. Ini nanti diinvestasikan saya kira untuk IKN (Ibu Kota Nusantara) ya, tujuannya dalam rangka IKN," ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Didin, program tersebut mestinya dievaluasi oleh pemerintah. Pasalnya, ada banyak masyarakat menengah yang akan terbebani dengan iuran Tapera.

"Saya kira perusahaan maupun serikat pekerja menolak karena BPJS sudah ada skema untuk perumahan, kalau ada Tapera juga jadinya beban ganda, kasihan buruh. Sudah begitu 50 persen penduduk paling bawah termasuk buruh daya belinya merosot terus, harga kebutuhan pokok melambung tak terkendali, itu saya menganalisis dari BPS," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement