REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih baru Fenerbahce Jose Mourinho mengatakan pada Senin (3/6/2024) bahwa penandatanganan dan reputasinya akan membawa lebih banyak perhatian ke Liga Turki. Ia menambahkan targetnya adalah untuk memenangi Turki Super Lig dan lolos ke babak grup Liga Champions musim depan.
Mourinho, 61 tahun, diperkenalkan sebagai pelatih Fenerbahce di depan ribuan penggemar yang antusias. Manajer asal Portugal itu telah menganggur sejak dipecat oleh klub Serie A Italia AS Roma pada Januari lalu.
Berbicara pada konferensi pers di fasilitas Fenerbahce di Istanbul, Mourinho mengatakan dia tidak membuat janji apapun selain dari komitmen dan semangat yang besar, serta kerja dan empati. Ia menambahkan, ambisinya datang ke Turki adalah untuk merasakan panasnya persaingan.
“Salah satu hal adalah, saya membawa perhatian. Lebih banyak orang di Eropa akan mengikuti Liga Turki,” kata Mourinho, dikutip dari Irish Eximiner. “Saya datang untuk bekerja demi sepak bola Turki, untuk Super Lig Turki. Namun pada dasarnya saya datang untuk Fenerbahce.
“Keinginan saya adalah sepak bola Turki berkembang di setiap level. Namun jika saya harus bersuara untuk membela Fenerbahce, saya tidak akan berpikir dua kali,” tambahnya, merujuk pada keluhan klub atas apa yang mereka sebut sebagai ketidakadilan.
Super Lig dirusak oleh kontroversi musim lalu, dengan serangkaian kekerasan dan perselisihan membayangi perebutan gelar antara Fenerbahce dan rival sengitnya, Galatasaray. Galatasaray meraih gelar juara bulan lalu, pada matchday terakhir musim ini.
Mourinho mengatakan Euro 2024 akan membatasi pelatihan klub dan bahwa ia hanya dapat melakukan perubahan skuad pada awal musim depan. Pria Portugis ini menambahkan bahwa target utamanya adalah memenangkan liga dan lolos ke babak grup Liga Champions, di mana Fenerbahce akan bermain di babak playoff.
"Ketika orang-orang melihat saya -- saya tampil di enam final, saya memenangi lima di antaranya -- orang-orang langsung berpikir besar. Namun saya pikir kami harus melangkah selangkah demi selangkah, dan tentu saja kualifikasi dan playoff akan sulit hanya karena kami tidak punya waktu untuk bersiap," katanya.
Ditanya bagaimana dia akan mengajari para penggemar untuk bersabar, setelah klub gagal memenangkan liga selama lebih dari satu dekade, Mourinho mengatakan para penggemar harus “gila” dan “menuntut”.
“Anda tidak bisa mengajarkan apa yang tidak termasuk dalam budaya dan itulah yang membuatnya menyenangkan,” katanya. "Saya ingin gairah itu."