Ia menjelaskan, pada Jumat pukul 00.26 WIB, dilakukan uji coba perjalanan kereta untuk mengetahui hasil perbaikan yang telah dilakukan. Hingga pukul 03.00 WIB, diputuskan bahwa MRT Jakarta dapat beroperasi sesuai dengan jadwal operasional normal.
Meskipun area insiden telah steril dari material besi, sebagai bagian dari prosedur keamanan dan keselamatan, MRT Jakarta harus melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan menyeluruh dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana seperti kabel listrik aliran atas, ratangga, dan rel. "Proses ini memerlukan waktu agar aspek keselamatan dan keamanan pelanggan yang menjadi prioritas MRT Jakarta, terpenuhi sebelum kami akhirnya kembali dapat mengoperasikan layanan MRT Jakarta,” kata dia.
Ihwal adanya informasi bahwa insiden terjadi akibat induksi elektromagnetik, Pratomo menilai, hal itu merupakan respon terlalu dini dan masih perlu dibuktikan lebih lanjut. Pasalnya, informasi itu berpotensi menimbulkan kegaduhan dan spekulasi yang tidak semestinya di masyarakat.
“Berdasarkan informasi dari tim kami di lapangan, struktur crane dibangun di area insiden tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu dengan pihak MRT Jakarta. Melihat hal tersebut, kami berinisiatif berkoordinasi dengan tim kontraktor tersebut dan merekomendasikan agar menghentikan sementara hingga seluruh aspek keselamatan dan keamanan terpenuhi,” ujar dia.
Ia memastikan, pascainsiden jatuhnya material besi dari alat konstruksi proyek yang digarap oleh PT Hutama Karya (Persero), hari ini layanan MRT Jakarta telah kembali normal. Masyarakat dinilai dapat kembali menggunakan MRT Jakarta sesuai jam operasional yang berlaku, yaitu mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB.
MRT Jakarta juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dengan baik sehingga layanan MRT Jakarta kembali normal. “Atas nama PT MRT Jakarta (Perseroda), kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari insiden yang terjadi sehingga masyarakat tidak bisa menggunakan layanan kami. Kami telah melakukan asesmen untuk menemukan penyebab insiden ini agar kejadian serupa tidak terulang pada waktu yang akan datang,” kata dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan MRT fase 2A dapat beroperasi pada 2027. Menurut dia, proyek MRT bukan merupakan pekerjaan mudah karena pekerjaannya harus dikerjakan di tengah keramaian Jakarta.#MRT #Jakarta #Republika pic.twitter.com/txCLrsNXwD
— Republika.co.id (@republikaonline) December 17, 2023