REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Bos Liverpool yang akan segera pamit, Jurgen Klopp, mengolok-olok Manchester United atas cara mereka menangani situasi Jadon Sancho. Setan Merah membayar biaya awal sekitar 73 juta poundsterling (ditambah tambahan) untuk mengontrak Sancho dari Borussia Dortmund menjelang musim 2021/2022.
Sancho tak mampu memenuhi ekspektasi di Old Trafford karena hanya mampu mencetak sembilan gol dalam 58 penampilannya di Liga Primer. Pemain Inggris itu menunjukkan tanda-tanda menjanjikan di saat-saat tertentu tetapi dia kurang konsisten dan dia disingkirkan oleh Erik ten Hag setelah berselisih dengan pemain Belanda itu pasca kekalahan MU dari Arsenal pada September 2023.
Setelah dikeluarkan dari skuad, Sancho mengecam Ten Hag melalui media sosial karena menjadikannya kambing hitam. Pemain sayap itu menolak meminta maaf kepada pelatih kepala dan diusir dari tim utama Manchester United sebelum dia kembali ke Dortmund dengan status pinjaman pada Januari.
"Manajer harus menjadi orang di belakang pemain," kata Klopp dikutip dari Football365, Rabu (29/5/2024).
Setelah beberapa bulan tidak aktif, Sancho membutuhkan waktu untuk bangkit di Dortmund, tetapi ia bersinar di semifinal Liga Champions melawan PSG saat tim Bundesliga itu menang agregat 2-0 untuk mencapai final.
Hal itu dikatakan Klopp dalam acara perpisahan kepada pendukung Liverpool yang diadakan di M&S Bank Arena pada Selasa malam. Saat membahas pendekatannya terhadap manajemen, Klopp melontarkan kecaman terhadap Manchester United dan Ten Hag atas perlakuan mereka terhadap Sancho, yang seharusnya diberi lebih banyak dukungan.
"Jika seluruh dunia kehilangan kepercayaan terhadap pemain, manajer harus menjadi orang yang berada di belakang pemain. Saya tidak bisa begitu saja percaya bahwa ‘dia tidak berguna’, seperti yang dilakukan klub lain – membeli pemain seharga 80 juta poundsterling dan kemudian meminjamkannya," kata Klopp setelah ditanya tentang gaya manajemennya.