Sabtu 25 May 2024 17:07 WIB

63 RT di Jakarta Terendam Banjir Sabtu Siang

Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat.

Warga membersihkan endapan lumpur di rumahnya yang terendam banjir di Jalan Kemuning Dalam 4, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2024). Sebanyak sekitar 18 rumah terendam banjir sejak dini hari sekitar pukul 02.00 WIB yang diduga akibat luapan sungai Ciliwung. Saat ini banjir di lokasi tersebut berangsur surut dari sebelumnya ketinggian air mencapai 2,6 meter, kini tinggal sekitar  45 centimeter.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga membersihkan endapan lumpur di rumahnya yang terendam banjir di Jalan Kemuning Dalam 4, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2024). Sebanyak sekitar 18 rumah terendam banjir sejak dini hari sekitar pukul 02.00 WIB yang diduga akibat luapan sungai Ciliwung. Saat ini banjir di lokasi tersebut berangsur surut dari sebelumnya ketinggian air mencapai 2,6 meter, kini tinggal sekitar 45 centimeter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut perkembangan terkini banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Timur pada Sabtu pukul 14.00 WIB masih melanda 63 RT.

Banjir disebabkan rob (pasang laut) yang membuat Kali Ciliwung tidak bisa mengalir ke laut.

Baca Juga

"Sudah mulai surut dari semula 67 RT kini menjadi 63 RT atau 0,206 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

 

Wilayah yang tergenang, yaitu 10 RT di Jakarta Selatan meliputi 6 RT di Kelurahan Rawajati dengan ketinggian 35-40 cm dan 4 RT di Kelurahan Pejaten Timur dengan ketinggian 120-200 cm.

 

Kemudian, genangan juga melanda 53 RT di Jakarta Timur meliputi 13 RT di Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian 150-160 cm, 27 RT di Kelurahan Kampung Melayu dengan ketinggian 30-200 cm, 1 RT di Kelurahan Balekambang dengan ketinggian 60 cm, 11 RT di Kelurahan Cawang dengan ketinggian 30 -270 cm, dan 1 RT di Kelurahan Cililitan dengan ketinggian 170 cm. Semua penyebab genangan ini yakni luapan Kali Ciliwung.

 

Adapun wilayah yang sudah surut dari genangan, yaitu 1 RT di Kelurahan Penjaringan, 2 RT di Kelurahan Pluit, 2 RT di Kelurahan Tanjung Barat, 1 RT di Kelurahan Pengadegan, 1 RT di Kelurahan Balekambang, 1 RT di Kelurahan Pejaten Timur dan 3 RT di Kelurahan Kebon Baru.

 

BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan. Petugas memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat.

 

BPBD DKI mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Ini salah satunya mengingat hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Jumat (24/5/2024) menyebabkan kenaikan status antara lain di Bedung Katulampa, Pos Pantau Depok, Pintu Air Manggarai, Pintu Air Karet pada hari yang sama dan Sabtu.

 

Operator Pintu Air Manggarai Andi Yusuf mengatakan ketinggian air di Pintu Air Manggarai mulai naik pukul 06.00 WIB menjadi 830 cm atau siaga dua akibat kiriman air dari Bendungan Katulampa Bogor dan Depok.

 

"Warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung mungkin tetap meningkatkan kewaspadaan karena masih adanya potensi kenaikan apabila terjadi hujan lokal," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement