Sabtu 25 May 2024 06:30 WIB

BNPB: Tidak Ada Korban Jiwa dari Banjir di Manokwari

BNPB terus monitor perkembangan penanganan Banjir di Manokwari

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi area bekas banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ilustrasi area bekas banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan banjir di dua distrik pada Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat berangsur surut pada Jumat (24/5/2024). BNPB menyebut belum ada korban jiwa untuk sementara ini dari banjir itu. 

Banjir terjadi sejak selasa (21/5/2024) berdasarkan pantauan BNPB. 

Baca Juga

"Pusat Pengendalian Operasi BNPB memantau tinggi muka air banjir berangsur surut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers pada Jumat (23/5/2024). 

Abdul menyebut masyarakat bersama petugas BPBD setempat melakukan pembersihan material lumpur dengan menggunakan alat seadanya. Sebelumnya, banjir menerjang dua kampung pada 2 distrik, yaitu Distrik Tanah Rubuh dan Masni. Sedangkan kampung terdampak pada dua distrik itu masing-masing Kampung Warami dan Mansaburi. 

"Bencana tidak terhindarkan setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut," ujar Abdul. 

Abdul menyebut sejumlah rumah di kabupaten itu terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manokwari mendata bangunan tempat tinggal terdampak 50 unit, sedangkan fasilitas ibadah 3 unit, fasilitas pendidikan 3 unit dan jembatan putus 1 unit. 

Dari pendataan BNPB, banjir juga melanda Kabupaten Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni. Tiga kampung terendam di Distrik Momi Waren, Kabupaten Manokwari Selatan yaitu Kampung Dembek, Membowi dan Gunung Sayori. 

"Ada sekitar 60 KK terdampak di kabupaten ini," ujar Abdul. 

Di samping dampak pada sektor pemukiman, banjir dan longsor melanda jalan trans Papua Barat menuju Kabupaten Teluk Wondama dan Teluk Bintuni. Insiden ini membuat akses jalan terputus. 

"BPBD masih terus memutakhirkan data dampak di Teluk Bintuni. Hingga saat ini tidak ada informasi adanya pengungsian atau korban jiwa pada tiga kabupaten terdampak," ujar Abdul. 

Menyikapi kejadian banjir dan tanah longsor, Pemerintah Papua Barat telah menetapkan surat keputusan (SK) status tanggap darurat. Pemerintah daerah mengeluarkan status tanggap darurat banjir dan longsor untuk wilayah Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni selama 14 hari, terhitung 21 Mei hingga 4 Juni 2024. SK tersebut bernomor 300.2.3/106/5/2024.

Personel BPBD pada tiga kabupaten masih bersiaga di lokasi terdampak. BPBD Provinsi Papua Barat menyiagakan tenda pengungsi untuk mengantisipasi dampak susulan. 

"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi banjir susulan. Prakiraan cuaca hingga esok hari, wilayah Papua Barat masih berpotensi terjadi hujan lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang," ucap Abdul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement