Sabtu 18 May 2024 21:49 WIB

PWI Berduka, Tokoh Pers Serbabisa Prof Salim Said Wafat

Salim Said tercatat sebagai guru besar UMM pada era Rektor Muhadjir Effendy.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Tokoh pers sekaligus Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Salim Said.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Tokoh pers sekaligus Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Salim Said.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) berduka atas wafatnya tokoh pers dan perfilman nasional sekaligus cendekiawan Prof Salim Said (80 tahun) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat pada Sabtu (18/5/2024) sekitar pukul 19.33 WIB.

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, menyatakan, Salim Said merupakan teladan bagi insan pers di Tanah Air. Sehingga, wafatnya menjadi kehilangan besar bagi komunitas pers di Indonesia.

Baca Juga

"PWI Pusat sangat berduka atas wafatnya Prof Salim Said, seorang wartawan di Majalah Tempo yang belakangan lebih dikenal sebagai intelektual," kata Hendry di Jakarta, Sabtu.

"Kita kehilangan tokoh pers besar yang semakin jarang tampak padahal dunia pers membutuhkan keteladanan seperti Prof Salim Said yang produktif dengan karya yang bermutu dan tidak pernah takut menyatakan kebenaran," ucap Hendry menambahkan.

 

Dia menilai, almarhum juga menunjukkan wartawan dapat menjadi apa saja untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Terbukti, Prof Salim Said bisa menjadi Duta Besar RI untuk Republik Ceko pada 2006-2010, dan sebelumnya merupakan anggota MPR RI pada 1998-1999.

Baca: Prof Dewi Fortuna Anwar Terima Penghargaan dari Timor Leste

Tidak hanya itu, selain di Universitas Pertahanan (Unhan), Prof Salim Said merupakan guru besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) 2005 pada era Rektor Muhadjir Effendy yang sekarang menjabat Menko PMK. Almarhum juga aktif mengajar di kampus-kampus ternama Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Hendry menilai, Indonesia punya dua tokoh pers yang serbabisa, yaitu Adam Malik yang jabatan tertingginya merupakan Wakil Presiden RI, dan Salim Said. "Prof Salim Said menunjukkan bahwa wartawan dapat menjadi apa saja karena salah satu kuncinya terus belajar, otodidak maupun lewat jalur formal di kampus," kata Hendry.

Jasad Prof Salim Said menurut sumber dari keluarga, bakal disemayamkan di rumah duka di Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI, Cipinang, Jakarta Timur. Jasad almarhum, menurut sumber yang sama, rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Ahad (19/5/2024) siang WIB.

Baca: Titiek Soeharto Pertama Kalinya Naik Kereta Cepat Whoosh

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement