Selasa 14 May 2024 13:21 WIB

Terungkap, Kedalaman Jurang Tempat Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo

Kondisi jalan tempat kecelakaan disebut rawan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Kondisi kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tanpa pengunjung di Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (25/4/2024). Balai Besar TNBTS memberlakukan penutupan sementara kegiatan wisata pada 25-26 April 2024 dalam rangka pembersihan kawasan wisata usai libur Lebaran.
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Kondisi kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tanpa pengunjung di Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (25/4/2024). Balai Besar TNBTS memberlakukan penutupan sementara kegiatan wisata pada 25-26 April 2024 dalam rangka pembersihan kawasan wisata usai libur Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kasatlantas Polres Malang, AKP Adis Dani Garta mengungkapkan betapa dalamnya jurang yang menjadi tempat terjatuhnya Toyota Fortuner dengan nomor polisi B-1683-TJG yang mengalami kecelakaan di kawasan Gunung Bromo. Kecelakaan yang menewaskan empat orang itu terjadi di Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang pada Senin (13/5/2024) petang.

Adis menjelaskan, pada awalnya Toyota Fortuner tersebut terjatuh ke jalur kedua dengan ketinggian sekitar 50 meter. Akibat kehilangan kendali, mobil tersebut kembali terjatuh ke sungai dengan ketinggian mencapai 100 meter dari jalur kedua tadi. 

Baca Juga

"Mobil ini dari jalur utama terbanting ke jalur kedua. Jalur kedua ini kurang lebih ketinggiannya 50 meter. Kemudian jalur kedua menuju ke sungai kurang lebih 80 hingga 100 meter," ujar Adis kepada Republika.co.id, Selasa (14/5/2024).

Adis mengungkapkan, kondisi jalan tempat kecelakaan tersebut memang terbilang rawan. Selain karena sempit, jalur tersebut juga sangat curam. Selain itu terdapat belokan yang menuntut setiap pengendara perlu meningkatkan kewaspadaan.

"Memang perlu kewaspadaan tinggi kalau melintasi jalan tersebut, karena jalannya relatif sempit. Kondisi jalurnya ini menurun tajam, kemudian pada titik tabrak di pembatas buatannya ini itu sedikit menikung ke kiri," ujarnya. 

Adis mengungkapkan, mobil yang mengalami kecelakaan tersebut berisi sembilan orang, termasuk sopir. Empat orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Sementara lima orang lainnya selamat dan telah dibawa ke Rumah Sakit Tentara Dokter Soepraoen untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement