Kamis 09 May 2024 16:01 WIB

Polisi Siapkan Pengaturan Lalin di Bandung Selama Libur Panjang

Polrestabes Bandung menyiapkan pengaturan lalu lintas selama liburan panjang.

Arus lalu lintas di Jalan Tangkuban Parahu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, padat merayap. Polrestabes Bandung menyiapkan pengaturan lalu lintas selama liburan panjang.
Foto: undefined
Arus lalu lintas di Jalan Tangkuban Parahu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, padat merayap. Polrestabes Bandung menyiapkan pengaturan lalu lintas selama liburan panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung, Jawa Barat, telah menyiapkan pengaturan arus lalu lintas (lalin) jika terjadi kemacetan selama liburan panjang Kenaikan Yesus Kristus pada akhir pekan ini.

Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Eko Iskandar mengatakan bahwa pihaknya memberlakukan penutupan suatu jalan di Kota Bandung jika situasi arus lalu lintas sudah terlihat sangat padat.

Baca Juga

"Iya kami menerapkan rekayasa secara situasional, dan tidak mau memindahkan kemacetan ke tempat lain. Apabila ada kemacetan pada masa libur panjang baru rekayasa," kata Eko di Bandung, Kamis (9/5/2024).

Menurut dia, skema rekayasa penutupan jalan itu hanya bersifat sementara. Apabila arus lalu lintas mulai landai, tidak akan ada lagi penutupan jalan.

AKBP Eko menyebutkan beberapa kawasan yang kerap dipadati wisatawan pada masa libur panjang di Kota Bandung, antara lain, kawasan Jalan Asia Afrika, jalan menuju Lembang, Sukajadi dan Setiabudhi. Selain itu, di pusat perbelanjaan seperti Gardujati, Pasir Kaliki, dan Cihampelas.

Untuk memecah kepadatan kendaraan, Eko mengatakan bahwa pihaknya menurunkan sebanyak 196 personel untuk melakukan pengamanan arus lalu lintas. "Masing-masing total kurang lebih 98 orang per hari," kata Eko.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga mengantisipasi saat penerapan Jalan Braga bebas kendaraan pada hari Sabtu dan Minggu dengan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan dampak program tersebut berlangsung.

"Kalau dibutuhkan ada pengalihan, baru kami lakukan. Jadi, kalau melakukan rekayasa, padahal belum dibutuhkan, itu akan memindahkan kemacetan ke titik yang lain," katanya.

Eko mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan skema penutupan di Jalan Soekarno secara situasional apabila adanya penumpukan kendaraan di Jalan Naripan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement