Kamis 02 May 2024 18:06 WIB

Gelar Workshop di UGM, Republika Bagikan Tiga Resep Menulis Berita Berkualitas

Kepala Biro Republika ungkap penulisan berita harus berbasis fakta dan akurat

Kepala Biro Republika wilayah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Fernan Rahadi, membagikan tiga resep untuk menghasilkan berita berkualitas dan bisa terbit di media massa.
Foto: dok istimewa
Kepala Biro Republika wilayah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Fernan Rahadi, membagikan tiga resep untuk menghasilkan berita berkualitas dan bisa terbit di media massa.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Workshop Penulisan Berita SDGs UGM, di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Selasa (30/4/2024). Workshop digelar agar staf humas di UGM dapat membuat konten jurnalistik yang berkualitas dan menarik perhatian pembaca sehingga memperkuat citra maupun reputasi. 

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh humas yakni bagaimana berita yang dihasilkan juga bisa terbit di media massa. Kepala Biro Republika wilayah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Fernan Rahadi, membagikan tiga resep untuk menghasilkan berita berkualitas dan bisa terbit di media massa. 

Ia mengatakan untuk menghasilkan konten jurnalistik yang bermutu, penulisan berita harus berbasis fakta dengan memaparkan informasi yang akurat. Selain itu, penulisan berita yang baik dilakukan secara kreatif, efisien, sistematis, utuh, menyeluruh, serta mengikuti perkembangan isu yang tengah hangat di masyarakat.

"Berikan informasi sesuai fakta, bukan informasi palsu, dan jangan memasukkan opini pribadi ke dalam sebuah berita," kata Fernan.

Fernan juga memaparkan dalam penulisan berita juga harus mengikuti prinsip 5W +1H +1S. Setiap pertanyaan terkait apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana, dan solusi harus dijawab atau muncul dalam berita. 

"Hal tersebut ditujukan untuk memberikan gambaran yang lengkap tentang peristiwa yang tengah terjadi," ucap alumni Fisipol UGM ini. 

Fernan juga menjelaskan resep penulisan berita berikutnya adalah memahami piramida terbalik. Menurutnya penulisan berita yang baik dengan menerapkan prinsip piramida terbalik yakni fakta paling penting ditampilkan pada lead atau teras berita. Selanjutnya pada badan berita menjelaskan tentang penjelasan narasumber maupun data-data pendukung lainnya. Lalu, akhiran yang memuat latar belakang berita serta keterangan tambahan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Fernan juga membagikan tips membuat berita. Sebelum menulis upayakan memahami apa tujuan yang ingin dicapai, target pembaca, serta apa yang akan ditulis. 

Fernan menambahkan, saat menulis berita tidak perlu mencampurkan fakta dan opini pribadi. Hal penting lainnya adalah melakukan riset sebelum memberitakan dan menentukan angle berita sebelum menulis.

UGM memiliki komitmen kuat untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan dengan kolaborasi antar seluruh unit kerja di UGM. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan workshop Penulisan Berita SDGs bagi staf humas di lingkungan UGM. 

Kegiatan tersebut diikuti 90 staf humas dari unit kerja, fakultas, hingga pusat studi di lingkungan UGM. Workshop tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi staf humas di lingkungan UGM dalam bidang jurnalistik dan publikasi, termasuk dalam memberitakan berbagai program pencapaian SDGs yang telah dilakukan oleh masing-masing unit kerja. Dengan begitu diharapkan kualitas berita yang dihasilkan oleh UGM dapat semakin meningkat dan memperkuat citra UGM sebagai lembaga pendidikan yang memiliki komitmen kuat pada pembangunan berkelanjutan.

Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu menekankan pentingnya peran dan fungsi kehumasan dalam memperkuat citra UGM sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkomitmen kuat pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru dan meningkatkan kualitas penulisan berita yang mendukung agenda SDGs UGM.

Wakil Dekan FEB UGM Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Gumilang Aryo Sahadewo, menyampaikan bahwa FEB UGM sebagai bagian dari UGM juga memiliki misi menumbuhkembangkan pemimpin masa depan dalam ilmu ekonomi dan bisnis untuk mengembangkan aspek keberlanjutan. Oleh sebab itu, dalam setiap kegiatannya baik pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, FEB UGM selalu berorientasi pada aspek keberlanjutan. Sementara dalam upaya mendukung UGM sebagai kampus berkelanjutan, dapat dilakukan melalui berbagai upaya kolaboratif antar fakultas maupun unit kerja, salah satunya melalui kolaborasi dalam pemberitaan maupun pengembangan konten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement