Rabu 01 May 2024 21:58 WIB

Siloam Gelar Simposium Kemajuan Bedah Kardiovaskular Hingga Teknik Operasi Minimal Invasif

Momentum Simposium diharapkan sebagai jembatan penghubung para dokter di daerah.

Siloam Hospitals Grup mengadakan Simposium bertajuk Progressive Updates in Cardiology and Orthopedics, di kota Balikpapan, Sabtu (27/04/2024).  Pada kegiatan Simposium, disampaikan secara terkini akan kemajuan bedah kardiovaskular dan bedah orthopedi, termasuk perkembangan teknik operasi secara minimal invasive yang terbaru hingga penatalaksanaannya.
Foto: dok istimewa
Siloam Hospitals Grup mengadakan Simposium bertajuk Progressive Updates in Cardiology and Orthopedics, di kota Balikpapan, Sabtu (27/04/2024). Pada kegiatan Simposium, disampaikan secara terkini akan kemajuan bedah kardiovaskular dan bedah orthopedi, termasuk perkembangan teknik operasi secara minimal invasive yang terbaru hingga penatalaksanaannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Siloam Hospitals Grup mengadakan Simposium bertajuk 'Progressive Updates in Cardiology and Orthopedics', di kota Balikpapan, Sabtu (27/04/2024).  Pada kegiatan Simposium, disampaikan secara terkini akan kemajuan bedah kardiovaskular dan bedah orthopedi, termasuk perkembangan teknik operasi secara minimal invasive yang terbaru hingga penatalaksanaannya.

Sejumlah dokter spesialis dari Siloam Hospitals Grup hadir bersama ketua Ikatan Dokter Indonesia wilayah Balikpapan dr. Natsir Akil SpPD-KR, ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) Kalimantan Timur, dr Alexander Lelengboto spOT(K),M.Kes dan ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Balikpapan, dr Muhammad Iqbal Sp.JP, FIHA.

Associate Director Commercial Siloam Hospitals Group, Angelia Agustine, mengatakan, simposium ini merupakan momentum penting yang sangat bermanfaat, mengingat pesatnya ilmu bedah jantung dan ilmu Orthopedi seiring visi misi Kementerian Kesehatan RI, yaitu menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung dan kelainan Orthopedi yang disebabkan minimnya deteksi dini dan turut dipicu oleh gaya hidup modern pun pola makan.

"Siloam Hospitals Grup fokus melayani tindakan bedah jantung dan bedah ortopedi dengan peningkatan kapasitas. Pentingnya sinergi ini dilakukan berdasarkan keberadaan para dokter yang belum merata di sejumlah pulau besar di Indonesia. Melalui Simposium ini agar para dokter saling mengenal dan bertukar informasi dan tatalaksana yang dapat berdampak pada pelayanan sehingga rujukan pasien di dalam negeri dapat dioptimalkan," tutur Angelia Agustine.

Optimalisasi layanan terkini dan tata laksana diharapkan agar pasien di Indonesia tidak perlu lagi ke luar negeri dalam mencari pengobatan terbaik yang umumnya terjadi di Malaysia, Singapura, Thailand, India dan negara-negara tetangga lainnya sekitar Indonesia, pun sekaligus sebagai solusi menurunkan angka kematian akan amanat yang diberikan oleh Pemerintah RI. 

"Karena, dokter spesialis di Indonesia pun telah mampu dalam penanganan secara medis, tatalaksana melalui teknik terkini. Momentum Simposium diharapkan sebagai jembatan penghubung para dokter di daerah guna memenuhi kebutuhan peningkatan layanan", pungkas Angelia. 

'State of the Art Coronary Artery Bypass Grafting: Patient Selection, Graft Selection and Optimizing Outcomes” merupakan tema yang disampaikan dokter bedah thorax Siloam Cinere Jantung Diagram, Dr. Heston Napitupulu Sp.BTKV(K)-D. Sementaradokter jantung Siloam Hospitals Balikpapan dr.Perhentian Aruslit Ginting Sp.JP(K), FIHA membahas “The Management of Acute Coronary Syndromes”  dan dr. Christini Muljono Sp.JP yang memaparkan  prosedur operasi jantung untuk mengobati penyakit arteri koroner termasuk membahas beberapa poin penting terkait pemilihan pasien, pemilihan sayatan hingga optimisasi hasil outcome.

Disampaikan Dokter Heston Napitupulu Sp.BTKV(K)-D, penyeleksian pasien dengan indikasi penyakit arteri koroner lanjut atau dengan penyakit multiarteri, pasien dengan stenosis tunggal atau dua arteri yang melibatkan arteri utama kiri biasanya adalah kandidat yang baik untuk CABG.

"Adapun pemilihan teknik sayatan median sternotomi adalah pendekatan tradisional yang paling umum digunakan. Saat ini, para dokter memberikan opsi lebih minim sayatan agar pemulihan lebih cepat secara minimal invasive berakses endoskopi yang menggunakan medical devices terkini, canggih dan bertujuan untuk optimisasi hasil atau outcome pengendalian intraoperative fungsi jantung, tensi, profil lipid yang baik", ungkap Heston Napitupulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement