REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara atau Breast Cancer Awareness Month. Menurut data Globocan dan Kemenkes RI, Indonesia mencatat lebih dari 390 ribu kasus kanker baru di tahun 2020 dan sekitar 17 persen diantaranya adalah kasus kanker payudara.
Tingginya angka kanker payudara di Indonesia membuat praktisi kesehatan mengimbau pada masyarakat untuk rutin melakukan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan Periksa Payudara Klinis (SADANIS) di instansi kesehatan seperti rumah sakit. Siloam Hospitals Group pun meresmikan Breast Cancer Clinic Alliance (BCCA) di Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC).
Dengan fokus terhadap patient experience, klinik ini dibangun dengan tujuan memberikan akses yang lebih terjangkau untuk para pasien yang mencari perawatan akan kanker payudara. Klinik ini juga menyediakan layanan komprehensif seputar penanganan kanker payudara mulai dari tim dokter multidisiplin, layanan kedokteran nuklir, onkologi radiasi, klinik paliatif, serta tumor board discussions.
Salah satu layanan unggulan di MRCCC adalah laboratorium immunohistochemistry yang di mana layanan ini hanya tersedia di 2 rumah sakit di Indonesia. Layanan laboratorium immunohistochemistry di MRCCC dapat menentukan diagnosis, terapi, dan prognosis kanker dalam waktu yang cukup singkat selama 5 hari. Sejak berdirinya, Breast Cancer Clinic Alliance telah melayani sekitar 6.000 pasien dan telah melakukan lebih dari 1.000 tindakan operasi.
Peresmian klinik ini dihadiri oleh Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group Caroline Riady, Hospital Director MRCCC dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed, MARS, Ketua Breast Cancer Care Alliance (BCCA) Dr. dr. Samuel J. Haryono, Sp.B (K) Onk, dan Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP. Acara ini juga dimeriahkan dengan talk show dan beauty demo seputar kesadaran akan kesehatan dan kualitas hidup.
Caroline Riady menyatakan dengan bertambahnya kasus kanker di Indonesia MRCCC juga telah berubah dari specialist focused ke disease focused atau berarti berfokus pada kesembuhan pasien. Saat ini, MRCCC telah memiliki spesialisasi dan sub-spesialisasi di bidang kanker yang lengkap, didukung dengan talenta medis, teknologi, dan infrastruktur.
"Ke depannya, kami juga akan terus berupaya untuk menghadirkan teknologi baru demi prognosis yang lebih baik serta menyediakan perawatan yang personal, akurat, dan penuh kasih bagi setiap pasien.”
Lebih lanjut dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed, MARS mengatakan, kasus kanker payudara merupakan salah satu kasus kanker terbanyak yang dirawat di MRCCC. Dengan diresmikannya Breast Cancer Clinic Alliance ini,ia berharap dapat terus mengembangkan layanan onkologi kami dengan program yang inovatif sehingga dapat memberikan layanan yang terjangkau bagi para pasien.
"Peresmian klinik ini juga mendukung tujuan kami untuk menyediakan layanan onkologi dengan one-stop service yang paling komprehensif di Indonesia,” ungkap dia.