Ahad 28 Apr 2024 18:03 WIB

Pengamat: Prabowo Beri Sinyal Tolak Niat PKS Masuk Koalisi

Pengamat sebut Prabowo memberi sinyal menolak niat PKS untuk masuk koalisi pemerintah

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto saat menghadiri acara Halal bihalal di Gedung PBNU. Pengamat sebut Prabowo memberi sinyal menolak niat PKS untuk masuk koalisi pemerintah.
Foto: Republika/Prayogi
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto saat menghadiri acara Halal bihalal di Gedung PBNU. Pengamat sebut Prabowo memberi sinyal menolak niat PKS untuk masuk koalisi pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, Presiden terpilih Prabowo Subianto memberi sinyal menolak niat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung ke koalisi pemerintahannya dengan tidak menghadiri undangan halal bihalal partai tersebut kemarin, Sabtu (27/4/2024).

Adi menyebut tidak ada titik temu komunikasi antara pihak Prabowo dengan PKS, sehingga Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan datang ke Kantor DPP PKS meskipun sudah dibentangkan karpet merah. "Padahal, PKS bentangkan karpet merah andai Prabowo datang ke halal bihalal mereka. Tapi, nyatanya tak datang. Artinya itu penolakan," kata Adi, Ahad (28/4/2024).

Baca Juga

Adi menilai seandainya Prabowo ingin PKS ikut bergabung ke dalam pemerintahannya, ia tak akan berpikir panjang mendatangi PKS terlepas dari ada acara halal bihalal atau tidak. “Kalau Prabowo menerima PKS, pastinya hadir,” ucap Adi.

Adi membandingkan dengan PKB dan Nasdem yang sebelumnya didatangi Prabowo. Menurut Adi, kedua partai itu memiliki suasana hati yang sama dengan Prabowo. Karena itu, Prabowo mau mendatangi PKB dan Nasdem.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement