Ahad 28 Apr 2024 12:20 WIB

Fisip UMJ Gandeng Universitas Inha Korsel Kembangkan Kajian Tata Kelola Pemerintahan

MoU Fisip UMJ dan Universitas Inha mencakup berbagai program dan kegiatan bersama.

Delegasi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) telah menyelesaikan kunjungan dan studi komparasi ke Korea Selatan pada 22-26 April 2024.
Foto: Dok. UMJ
Delegasi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) telah menyelesaikan kunjungan dan studi komparasi ke Korea Selatan pada 22-26 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) telah menyelesaikan kunjungan dan studi komparasi ke Korea Selatan pada 22-26 April 2024. Kunjungan bertujuan untuk mendalami pengetahuan tentang perkembangan ilmu sosial politik secara umum, administrasi publik, tata kelola pemerintahan, formulasi kebijakan, dan khususnya efektivitas implementasi e-governance dan transformasi digital di Korea Selatan. 

Selain itu, salah satu tujuan utama kunjungan ini adalah untuk menandatangani kerjasama antara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) UMJ dan Universitas Inha (Inha University) di Incheon, Korea Selatan, yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) dan Implementation Arrangements (IA).

Baca Juga

Selama kunjungan, peserta studi komparasi juga berkesempatan mengikuti kuliah umum yang diselenggarakan di kampus Inha oleh Profesor Changhoon Jung terkait transformasi digital penyelenggaraan pemerintahan di Korea Selatan dan Profesor Myeong Seung Hwan dari Departemen Administrasi Publik mengenai Kinerja Sistem Penganggaran (Perfomance Budgetting System).

MoU antara UMJ dan Universitas Inha mencakup berbagai program dan kegiatan bersama, seperti pertukaran mahasiswa pascasarjana, pertukaran kuliah umum, kursus singkat, publikasi laporan dan tulisan akademik bersama, dan penelitian bersama. Sedangkan untuk pengabdian kepada masyarakat bersama, masih dalam tahap pembahasan.

Changhoon dari Divisi Ilmu Sosial, Universitas Inha menyampaikan bahwa kampusnya sedang mengembangkan model pembelajaran kelas dunia yang berkualitas agar berdampak pada perbaikan kebijakan dan pelayanan publik. Ia berharap kerjasama ini dapat meningkatkan kualitas dan kontribusi akademik, riset, dan pengabdian pada masyarakat di Korea dan Indonesia.

"Kerja sama ini penting untuk mendukung rencana tersebut," kata Changhoon, dalam keterangan tertulis, Ahad (27/4/2024).

Professor Evi Satispi, Dekan FISIP UMJ menyambut baik tawaran kerjasama tersebut dan berencana untuk segera menyusun peta jalan kerja sama yang lebih konkrit. 

"Tentu kita menyambut baik. Kita akan mulai dengan program pertukaran mahasiswa (student mobility), pelatihan bersama (joint training), publikasi bersama (joint publication) dan riset kolaborasi," tambah Evi.

Selain kegiatan tersebut, rombongan UMJ juga mengunjungi Incheon Global Campus (IGC) untuk belajar tentang pengelolaan kampus global dan menjajaki kemungkinan kerja sama dengan UMJ. IGC adalah proyek nasional Korea kerjasama Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Kota Incheon untuk mengembangkan sistem pendidikan terintegrasi. 

IGC terdiri dari lima kampus ternama dunia, yakni Ghent University, The University of Utah, George Mason University, The State University of New York (SUNY), Fashion Institute of Technology dan baru-baru ini, telah bergabung lembaga riset Stanford Center, Bio Support Center dan Global Startup Campus. 

Professor Azhari Samudra, Ketua Program Studi Doktoral Administrasi Publik UMJ, berharap kunjungan ini dapat menambah wawasan para peserta, yang sebagian besar adalah Aparatur Sipil Negara (ASN), pekerja pembangunan, dan mid-career profesional, untuk berkontribusi pada efektivitas kebijakan publik di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement