Ahad 21 Apr 2024 23:59 WIB

Jurnal Internasional FTUI Raih Prestasi Berkat Riset Multidisiplin

FTUI juga memiliki jurnal internasional Interiority yang konsisten bertahan di Q1

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gedung i-CELL Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Foto: istimewa
Gedung i-CELL Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Journal of Technology (IJTech) milik Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi lewat pemeringkatan Scimago Journal & Country Rank (SJR) yang dirilis pada April 2024. Prestasi itu mengulang capaian yang pernah diraih sebelumnya pada 2019.

"Selama 14 tahun, IJTech telah menerbitkan artikel berkualitas yang terindeks nasional maupun internasional," jelas Dekan FTUI Heri Hermansyah dalam siaran pers, Ahad (21/4/2024).

Dia menjelaskan, awalnya, IJTech hanya menerbitkan artikel di tiga bidang riset, yakni Management of Technology and Innovation, Strategy and Management, dan Engineering (miscellaneous). Seiring dengan perkembangan riset nasional dan global, pada pertengahan 2024, IJTech menambahkan kategori 'Multidisciplinary' untuk menampung riset multidisiplin dan kolaboratif terkait pembangunan berkelanjutan.

"Pada kategori ini, berdasarkan ranking SJR, IJTech merupakan satu-satunya journal internasional di Indonesia yang berhasil menembus Q1," kata dia.

Pemekaran bidang riset juga ditandai dengan semakin banyak jumlah artikel yang diterbitkan. Pada masa awal, IJTech menghadirkan dua issue dengan 10 artikel pada masing-masing issue. Kini, terdapat delapan issue dengan 20 artikel pada setiap issue. Hal tersebut menempatkan IJTech sebagai jurnal Q1 di Indonesia dengan jumlah artikel terbanyak, yakni 170 artikel sepanjang 2023.

"Selain itu, perbandingan artikel dalam dan luar negeri yang diterbitkan IJTech sebesar 40:60 dengan tingkat keketatan sekitar 30 persen," kata dia.

Editor in Chief IJTech Yudan Whulanza menjelaskan, kembalinya IJTech ke kuartil tertinggi merupakan hasil kerja keras dan perbaikan secara berkelanjutan dari tim Editor Board masa ke masa. Menurut dia, perbaikan secara administratif pada jurnal IJTech terus dilakukan dalam payung UKK Veritas Technologia FTUI.

"Perbaikan ini diharapkan dapat membuat tata kelola manajemen jurnal IJTech menjadi lebih profesional, akuntabel, dan fokus terhadap perbaikan kualitas jurnal yang lebih baik,” ujarnya.

Selain IJTech, FTUI juga memiliki jurnal internasional Interiority yang konsisten bertahan di Q1 pada pemeringkatan jurnal SJR selama tiga tahun terakhir. Berbeda dengan IJTech, Interiority berfokus pada artikel di empat bidang riset, yaitu Architecture, Arts and Humanities (miscellaneous), Cultural Studies, dan Visual Arts and Performing Arts.

Berdasarkan Science and Technology Index SINTA dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), saat ini Indonesia memiliki 9.906 jurnal dari 1.441 penerbit. Dari jumlah tersebut, jika ditelusuri dengan Scimago Journal & Country Rank (SJR), Indonesia memiliki 169 jurnal yang terindeks Scopus sebagai jurnal bereputasi internasional dengan ranking Q1–Q4 serta Q Un-indexed.

Scopus menggunakan parameter pemeringkatan yang disebut SJR. SJR dihitung berdasarkan jumlah kutipan rata-rata per artikel yang diterbitkan di sebuah jurnal dalam tiga tahun terakhir dari database Scopus. Dalam menilai jurnal, Scopus membuat klasterisasi kualitas jurnal yang terbagi menjadi 4 quartile, yaitu Q1, Q2, Q3 dan Q4. Q1 adalah klaster tertinggi dari segi kualitas jurnal, kemudian diikuti Q2, Q3, dan Q4.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement