REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) terus menegaskan komitmen dalam membangun SDM cybersecurity di Indonesia agar dapat bersaing di tingkat global. Salah satunya dengan berkunjung ke beberapa universitas dan perusahaan terbaik di Jepang untuk membuka peluang kerja sama di bidang cybersecurity.
“Bidang cybersecurity menjadi fokus utama diskusi kerja sama kali ini, kami menganggap bidang ini krusial untuk menghadapi tantangan keamanan siber di era digital," kata Dekan FTUI Heri Hermansyah lewat siaran pers, Rabu (7/2/2024).
Kunjungan itu dilaksanakan pada 25-30 Januari 2024 dan didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Tim FTUI mengunjungi Meiji University, Tokyo Denki University, LAC, Professional University of Information and Management for Innovation, Keio University, Yokohama National University, TREND Micro Inc., dan National Institute of Information and Communication Technology (NICT).
Berbagai inisiatif dan kemajuan cybersecurity terkini turut didiskusikan, membuka peluang kerja sama di bidang akademik, riset, serta hilirisasi, yang bukan hanya dari Jepang ke/untuk Indonesia, tapi juga sebaliknya. Sebagai langkah awal, diskusi dilakukan untuk memahami lebih dalam aktivitas penelitian, aturan hukum, serta pendekatan pembelajaran cybersecurity di Jepang.
"Dari diskusi dengan mitra-mitra, kami mengidentifikasi kesempatan-kesempatan yang dapat dieksplorasi lebih dalam untuk menciptakan lingkungan siber yang lebih aman dan tangguh untuk Indonesia,” kata Heri.
Tidak terbatas pada diskusi akademik dengan universitas mitra di Jepang, FTUI juga mengunjungi sejumlah perusahaan terkemuka di Jepang yang bergerak dalam bidang keamanan siber, di antaranya LAC Co., Ltd., Japan Cybersecurity Innovation Committee (JCIC), Japan Network Security Association (JNSA), JICA Headquarters, dan Trend Micro Inc.
“Kolaborasi ini bukan hanya untuk memperluas kerja sama internasional dalam ranah pendidikan, tetapi juga untuk membentuk dan mengembangkan teknologi di ranah cybersecurity. FTUI berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang yang fundamental seperti ini," jelas Heri.
Lebih lanjut Heri menuturkan, dari kunjungan itu akan didapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan tren terkini dalam industri cybersecurity di Jepang. Dengan demikian, dapat terbentuk kemitraan yang saling menguntungkan dengan melibatkan pertukaran pengetahuan, penelitian, pelatihan, ataupun observasi bersama.
Melalui langkah itu, FTUI berusaha untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kontribusinya sebagai institusi pendidikan terhadap perkembangan global di bidang cybersecurity. FTUI juga bersiap menjadi tuan rumah kompetisi cybersecurity tingkat dunia, yaitu Country-to-Country Catch the Flag 2026. Pada kompetisi tersebut, mahasiswa dapat mengasah keterampilan, menjalin kerja sama lintas negara, dan merespons tantangan di era digital ini.