REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pejabat militer Iran kepada The Cradle mengungkapkan, Pemerintah Amerika Serikat (AS) melakukan kontak diplomatik dengan Teheran, meminta Iran agar mempersilakan Israel melancarkan 'serangan simbolik' sebagai balasan serangan drone dan misil pada akhir pekan lalu. Serangan simbolik itu bertujuan untuk menyelamatkan muka pemerintahan rezim Benjamin Netanyahu di mata masyarakatnya.
"Iran telah menerima pesan dari mediator yang meminta agar rezim Israel diperbolehkan melancarkan satu serangan simbolik untuk menyelamatkan muka mereka dan juga meminta Iran untuk tidak membalas," ujar sumber tersebut.
Pejabat militer itu juga menambahkan, Teheran langsung menolak proposal AS tersebut. Republik Islam Iran juga mengingatkan, bahwa serangan dari Israel ke tanah Iran akan menerima respons sesegera dan sekeras mungkin.
Masih menurut laporan The Cradle, respons terhadap proposal AS dikirim langsung kepada diplomat di Swiss oleh pejabat militer Iran (IRGC) dan bukan oleh Kementerian Luar Negeri. Menurut sumber tadi, keputusan mengirim langsung pejabat IRGC bertujuan untuk, "mengirim peringatan kuat kepada AS."
"Iran secara sukses telah membuat malu semua jaringan radar dan sistem antimisil AS dan rezim Israel. AS bahkan mengaktifkan semua satelit yang diparkir di kawasan (Timur Tengah) untuk perlindungan maksimal namun gagal," kata sumber tadi menambahkan.
Fakta ini diungkap setelah pejabat Kementerian Pertahanan (Kemenhan) AS telah mengatakan kepada media Barat, mereka memperkirakan akan adanya respons terbatas dari Israel terhadap Iran, yang mana akan fokus pada target-target di luar teritori Iran. Namun, pejabat AS menekankan Tel Aviv tidak memberikan taklimat kepada Pentagon terkait keputusan final saat diskusi di kabinet perang Israel masih berlangsung.
“AS tidak berniat ambil bagian dalam respons militer (Israel ke Iran)," demikian keterangan pihak Kemenhan AS.